Setelah mendapat otorisasi dari AS, Inggris, dan Prancis untuk menyerang wilayah Rusia menggunakan amunisi Barat, pasukan Ukraina melancarkan serangan besar-besaran ke pos komando di Oblast Kursk Rusia menggunakan sepuluh rudal jelajah Storm Shadow bekas milik Inggris.
Laporan menunjukkan serangan itu potensial menewaskan seorang jenderal Rusia dan melukai seorang jenderal Korea Utara.
Serangan semacam itu, yang menewaskan para pemimpin militer Rusia yang berpengalaman di medan perang, semakin melemahkan struktur komando Rusia yang sudah tegang.
Situasinya bisa berubah drastis dengan pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada bulan Januari.
Trump telah mengisyaratkan akan menarik bantuan AS ke Ukraina, termasuk kemungkinan sistem HIMARS yang penting untuk serangan ini.
Ia juga telah mengisyaratkan kesediaan untuk membiarkan Rusia beroperasi tanpa kendali di Eropa.
"Jika perubahan kebijakan ini terwujud, hal itu dapat memberikan jalan keluar bagi pasukan Rusia yang sedang kepayahan," tulis laporan NDTV.
(oln/frbs/ndtv/*)