Sandera perempuan Israel tewas dalam serangan Israel di Gaza utara, menurut pernyataan dari sayap bersenjata Hamas.
Mengutip Al Jazeera, juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida mengatakan pada Sabtu (23/11/2024) malam, sandera perempuan itu dipastikan tewas di Gaza utara, tempat tentara Israel beroperasi.
Abu Obeida tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas wanita tersebut atau bagaimana dan kapan dia tewas.
Abu Obeida menegaskan, sandera wanita lainnya dalam bahaya, dan menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pemimpin tentaranya bertanggung jawab penuh atas nyawa mereka.
Militer Israel (IDF) mengatakan, tidak dapat mengonfirmasi atau membantah klaim tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan pihaknya sedang menyelidiki klaim tersebut setelah Hamas merilis rekaman yang diduga menunjukkan seorang sandera yang tewas.
Hamas membawa sekitar 250 tawanan selama serangan di Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menurut otoritas Israel.
Di antara mereka terdapat 23 warga negara Thailand, satu warga negara Nepal, dan satu warga negara Filipina yang bekerja atau belajar di Israel.
3. Pasukan Israel Maju, Pertempuran Darat Sengit di Lebanon Selatan Meletus
Pejuang Hizbullah dan pasukan Israel terlibat dalam baku tembak di kota Khiam, Lebanon selatan.
Kantor Berita Nasional (NNA) melaporkan pemboman udara dan artileri yang hebat di Khiam, 6 kilometer dari perbatasan.
Baca juga: Rabi Israel, Tzvi Kogan Ditemukan Tewas di UEA, Diduga Korban Teror Antisemit
"Israel berusaha menguasai kota itu karena kota itu merupakan gerbang strategis untuk serangan darat cepat," papar NNA dalam laporannya, Minggu (24/11/2024).
"Pasukan Israel meledakkan rumah-rumah dan berusaha mengepung (Khiam) dari semua sisi dengan menggunakan perlindungan udara dan darat yang ekstensif," lanjut laporan tersebut.
Selama dua hari terakhir, Hizbullah mengatakan para pejuangnya menyerang tentara Israel sekitar 20 kali di dalam dan sekitar kota besar tersebut.