TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata antara Hizbullah-Israel dilaporkan akan diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (26/11/2024), hari ini.
Asharq Al-Aawsat melaporkan gencatan senjata Hizbullah-Israel adalah selama 60 hari dan akan diumumkan pada pagi hari, waktu setempat.
AS merasa optimis bahwa apa yang mereka usulkan terkait gencatan senjata ini dapat berhasil dan disetujui oleh kedua pihak.
"Diskusi yang dilakukan pemerintah AS mengenai gencatan senjata Lebanon-Israel bersifat positif dan menuju ke arah yang benar menuju kesepakatan" kata Gedung Putih pada hari Senin (25/11/2024).
Juru bicara kemanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah-Israel akan segera tercapai.
"Kami sudah hampir sampai. Pembahasannya konstruktif, dan kami yakin bahwa arah pembicaraan ini menuju ke arah yang sangat positif. Namun, ya, tidak ada yang bisa dilakukan sebelum semuanya selesai," tegasnya.
Dalam usulan tersebut dituliskan bahwa Hizbullah menarik pasukannnya dari Garis Biru dan Sungai Litani dan pasukan Israel juga diminta menarik diri dari wilayah yang mereka duduki sejak mereka melakukan invasi terbatas ke Lebanon.
Menurut para pengamat terkait usulan gencatan senjata ini, semua masalah yang tertunda terkait proposal AS telah diselesaikan oleh pihak Lebanon, sementara Israel masih memiliki beberapa keberatan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil ketua parlemen Lebanon, Elias Bou Saab.
Ia mengatakan bahwa usulan gencatan senjata ini tidak menjadi hambatan bagi Lebanon.
"Tidak ada kendala serius yang terlihat dalam upaya memulai penerapan perjanjian gencatan senjata yang diusulkan AS," kata Bou Saab kepada Reuters.
Baca juga: Tel Aviv Digertak AS, Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Terjadi Dalam Dua Hari
Menurut Saab, dengan penarikan pasukan Israel maka dapat memberi waktu bagi tentara Lebanon untuk dikerahkan ke Lebanon selatan, dikutip dari Al-Arabiya.
Saab juga menyoroti satu poin penting terkait siapa yang memantau gencatan senjata ini.
Sementara itu, para pejabat Israel mengatakan usulan gencatan senjata ini akan dibicarakan oleh Kabinet Keamanan Netanyahu pada hari Selasa (26/11/2024).