News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata di Lebanon adalah Kesalahan Besar, Kata Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keamanan Nasional di pemerintahan pendudukan Israel, Itamar Ben Gvir.

Gencatan Senjata di Lebanon adalah Kesalahan Besar, Kata Itamar Ben Gvir

TRIBUNNEWS.COM- Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menyatakan penolakan tegasnya terhadap gencatan senjata antara Israel dan Lebanon pada 25 November.

Dia menyebut Gencatan senjata di Lebanon adalah sebagai “kesalahan besar” dan mendesak perlunya pertempuran hingga “kemenangan mutlak.” 

Laporan berbahasa Ibrani menyebutkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui usulan gencatan senjata yang didukung AS, namun masih ada 'masalah yang belum terselesaikan'.

"Kesepakatan dengan Lebanon adalah kesalahan besar. Kesempatan bersejarah yang hilang untuk membasmi Hizbullah. Saya memahami semua kendala dan alasannya, dan itu tetap merupakan kesalahan besar," kata Ben Gvir melalui X. 

“Anda harus mendengarkan para komandan yang bertempur di lapangan, mendengarkan para pemimpin otoritas. Tepatnya sekarang, ketika Hizbullah dikalahkan dan mendambakan gencatan senjata, maka dilarang untuk berhenti. Seperti yang saya peringatkan sebelumnya di Gaza, saya peringatkan sekarang juga: Tuan Perdana Menteri - belum terlambat untuk menghentikan perjanjian ini! Kita harus terus maju sampai kemenangan mutlak!” imbuhnya. 

 

 

 

Baca juga: Perwira Tinggi Militer Israel, Yoav Yarom Mundur Terkait Tewasnya Arkeolog Israel di Lebanon Selatan

 

 

Ben Gvir secara konsisten menentang negosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza selama setahun terakhir. 

Komentarnya muncul sehari setelah media Israel melaporkan bahwa kesepakatan antara Israel dan Lebanon untuk gencatan senjata dapat dicapai dalam beberapa hari. 

Menurut Israeli Broadcasting Corporation (KAN), Channel 14, Yedioth Ahronoth , dan media berbahasa Ibrani lainnya, lampu hijau awal telah diberikan untuk bergerak maju mencapai kesepakatan dengan Lebanon. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini