News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Internasional: Israel Langgar Gencatan Senjata - Misteri Hilangnya 500 Prajurit Ukraina

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon ternyata hanya bertahan satu hari saja.

Pasukan Israel melanggar perjanjian dan melancarkan tembakan di daerah Maroun Al-Ras

Sementara itu, di tengah peperangan antara Rusia dan Ukraina, 500 prajurit Kyiv dilaporkan menghilang.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon pada Hari Kedua, Maroun Al-Ras Dibombardir Artileri

Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Lapis Baja melancarkan agresi militer di Lebanon Selatan. (khaberni/HO)

Pasukan Israel dilaporkan terus menerus melancarkan tembakan di daerah Maroun Al-Ras sejak Kamis (28/11/2024), tulis laporan koresponden RNTV.

"Tembakan juga terus terdengar di lokasi terdekat Maroun Al-Ras, termasuk Aitaroun dan pinggiran Al-Malkiya," tulis laporan itu dikutip Kamis.

Koresponden tersebut mengkonfirmasi kalau Pasukan Pendudukan Israel (IDF) melanggar perjanjian gencatan senjata pada hari kedua.

Kota-kota Aita Al-Shaab dan Bint Jbeil juga terkena tembakan artileri IDF semalam.

Dalam perkembangan terkait, IDF mengeluarkan pernyataan peringatan baru ke warga Lebanon mengenai larangan ke beberapa daerah di Lebanon selatan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Setelah Tembaki Warga Lebanon, Israel Malah Tuduh Hizbullah Langgar Perjanjian Gencatan Senjata

2. Misteri Hilangnya 500 Prajurit Ukraina Saat Akan Rotasi di Toretsk

Di tengah pertempuran sengit mempertahankan wilayah Donbass agar bebas dari pencaplokan Rusia sebanyak 500 prajurit Kiev dilaporkan menghilang entah ke mana.

Bagi Ukraina, satu nyawa anggota militer mereka sangat penting mengingat saat ini jumlah mereka berkurang dengan drastis di Donetsk.

Media barat The Economist mengabarkan fakta bahwa berkurangnya pasukan, selain karena mereka menjadi korban peperangan di garis depan, ada juga yang kalah sebelum berperang.

Mereka sebagian kabur saat ditempatkan di wilayah peperangan.

Sementara 500 pasukan yang ditempatkan di wilayah Toretsk, kota benteng yang berada di antara kota Avdiivka dan Bakhmut yang telah diambil-alih oleh Moskow.

Toretsk masih menjadi wilayah di Donetsk yang belum berhasil ditaklukkan oleh Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Batal Penuhi Janji, Prancis Sebut Netanyahu Kebal terhadap Surat Perintah Penangkapan ICC

PM Israel Benjamin Netanyahu (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum pertemuan di Yerusalem pada 24 Oktober 2023. (Christophe Ena/Pool/AFP)

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis mengonfirmasi bahwa Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, memiliki kekebalan dari penuntutan di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).

Hal ini disampaikan pada Rabu (27/11/2024), sebagai tanggapan terbaru Prancis atas surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC.

Prancis menjelaskan bahwa Netanyahu dilindungi oleh aturan kekebalan yang berlaku bagi negara yang bukan anggota ICC.

"Suatu negara tidak dapat dianggap bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional berkenaan dengan kekebalan yang diberikan kepada negara yang bukan merupakan pihak dalam ICC," ujar pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Prancis.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. 15.000 Tentara Bayaran Legiun Asing dari 100 Negara Perang untuk Ukraina Melawan Rusia, Ini Datanya

Pengumuman Moskow tentang penangkapan seorang "tentara bayaran" dari Inggris yang bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Rusia membuka arsip "Legiun Asing".

Arsip tentang Legiun Asing yang diumumkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada hari-hari pertama setelah pecahnya perang di negaranya pada tahun Februari 2022. 

Baca juga: Putin: Pusat Pemerintahan Ukraina di Kyiv Bisa Jadi Sasaran Rudal Oreshnik Rusia

Keterlibatan ribuan “tentara bayaran asing” dari hampir 100 negara dalam operasi militer melalui jalur kontak merupakan tambahan kualitatif terhadap dukungan militer dan intelijen ekstensif yang diterima Ukraina dari banyak negara, menurut data pejabat Rusia.

Pembicaraan di sini bukan tentang para ahli militer dan penasihat Barat yang menurut Moskow dikirim secara resmi,

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini