News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Besar Rudal Rusia Hajar Jaringan Listrik Ukraina, Satu Juta Orang Kegelapan dalam Dingin

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Mykolaiv, Ukraina.

Di Ukraina bagian barat, gubernur daerah Lviv Maksym Kozytskyi mengatakan serangan Rusia pada hari Kamis telah memutus aliran listrik ke sekitar 523.000 orang. Aliran listrik juga terputus ke hampir 500.000 orang di daerah Volyn dan Rivne, kata gubernur mereka, dan aliran listrik terputus di daerah Khmelnytskyi dan Zhytomyr.

Perusahaan minyak dan gas negara Naftogaz mengatakan fasilitasnya telah diserang dalam serangan udara pagi hari.

Pejabat di seluruh Ukraina mengatakan mereka menyalakan generator untuk memastikan pasokan panas dan air darurat ke rumah sakit, sekolah, dan fasilitas penting lainnya selama cuaca musim dingin yang parah.

Serangan Tempo Tinggi

Saat cuaca buruk mendekat, militer Rusia meningkatkan serangan mekanis di Ukraina untuk mendapatkan keuntungan taktis sebelum medan berlumpur menghalangi pergerakannya.

Menurut Institut Studi Perang, Rusia sedang melakukan operasi dengan tempo tinggi, khususnya di sekitar Kharkiv dan Pokrovsk.

Operasi dengan tempo tinggi bertujuan untuk membuat kemajuan signifikan sebelum hujan musim gugur, salju musim dingin, dan lumpur membatasi kemampuan manuver kendaraan mekanis.

Meskipun memiliki banyak unit mekanis, Rusia menghadapi keterbatasan karena kerugian besar.

Kerugian itu berupa tank dan kendaraan lapis baja, yang memaksa beberapa unit untuk menggunakan sarana transportasi darurat seperti kendaraan sipil dan bahkan kereta golf.

Jadi Kesimpulannya kata Institut Studi Perang, "Kondisi cuaca buruk pada musim gugur 2024 dan awal musim dingin 2024-2025 kemungkinan akan mempersulit dan membatasi manuver pasukan mekanik dan infanteri,

tetapi pasukan Rusia mungkin berupaya mempertahankan tekanan ofensif mereka yang stabil di Ukraina timur meskipun menghadapi kesulitan ini," tambah Institut Studi Perang.

 

(oln/MM/Mskwtm/*)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini