Sebuah video yang beredar di internet diduga memperlihatkan pemberontak membobol.
Mereka membebaskan puluhan tahanan wanita, yang tampak terkejut dan bingung. Setidaknya seorang anak kecil terlihat di antara mereka.
Perayaan juga terjadi di negara-negara lain di seluruh dunia, dengan warga Suriah berkumpul untuk menandai peristiwa bersejarah ini di kota-kota seperti Madrid, Manchester, dan Tripoli, di Lebanon utara.
Jatuhnya rezim Assad menandai titik balik bagi Suriah setelah 13 tahun dilanda konflik sipil.
Suriah menghadapi pertempuran di tiga front - Hayat Tahrir al Sham (HTS) di utara, Front Selatan, dan kelompok Kurdi di timur.
HTS adalah faksi militan Islam Sunni, yang dulu dikenal sebagai Front Nusra, yang memiliki hubungan dengan al Qaeda.
Kelompok ini telah lama ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS. Pada tahun 2016, kelompok ini memutuskan hubungannya dengan al Qaeda di tengah upaya untuk tampil moderat.
Pemberontak Suriah, yang terdiri dari berbagai kelompok oposisi, mengatakan mereka sedang berupaya untuk mengalihkan kekuasaan ke badan pemerintahan baru dengan kekuasaan eksekutif penuh.
Pemimpin HTS Abu Mohammed al Jolani, yang memimpin pemberontakan, menyatakan "masa depan adalah milik kita" dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di TV pemerintah Suriah.
Para pemimpin dunia bereaksi terhadap jatuhnya Presiden Assad
Presiden AS Joe Biden menyebut Jatuhnya rezim adalah tindakan keadilan yang mendasar.
"Ini adalah momen kesempatan bersejarah bagi rakyat Suriah yang telah lama menderita untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi negara mereka yang bangga," kata Presiden AS Joe Biden.
Biden menambahkan bahwa jatuhnya al-Assad juga merupakan "momen risiko dan ketidakpastian saat kita semua beralih ke pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya".
"Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra dan pemangku kepentingan kami di Suriah untuk membantu mereka memanfaatkan peluang dalam mengelola risiko," katanya.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform Truth Social miliknya, Presiden terpilih Donald Trump mengatakan al-Assad telah "melarikan diri dari negaranya" setelah kehilangan dukungan dari Rusia .