TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad adalah hasil dari rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Ayatollah Ali Khamenei menambahkan, satu tetangga Suriah juga memiliki peran.
Namun, Pemimpin Tertinggi Iran itu tidak menyebutkan nama negaranya.
Dilansir Arab News, negara yang dimaksud tampaknya merujuk pada Turki, yang telah mendukung pemberontak anti-Assad.
Penggulingan Bashar al-Assad secara luas dipandang sebagai pukulan besar bagi aliansi politik dan militer "Poros Perlawanan" yang dipimpin Iran, yang menentang pengaruh Israel dan AS di Timur Tengah.
"Apa yang terjadi di Suriah sebagian besar direncanakan di ruang komando Amerika dan Israel. Kami memiliki buktinya."
"Pemerintah tetangga Suriah juga terlibat," ungkap Khamenei dalam pidato yang dilaporkan oleh media pemerintah Iran, Rabu (11/12/2024).
"Tetangga itu memiliki peran yang jelas dan terus melakukannya," jelas dia.
Iran Harap Hubungan dengan Damaskus Terus Berlanjut
Beberapa jam setelah jatuhnya rezim Assad, Iran mengatakan pihaknya mengharapkan hubungan dengan Damaskus akan terus berlanjut berdasarkan "pendekatan yang berpandangan jauh ke depan dan bijaksana" kedua negara.
Iran juga menyerukan pembentukan pemerintah inklusif yang mewakili semua segmen masyarakat Suriah.
Baca juga: Operasi Anak Panah Bashan, Israel Kerahkan 350 Pesawat: 80 Persen Kekuatan Militer Suriah Hancur
Dalam pidatonya, Khamenei mengatakan aliansi yang dipimpin Iran akan semakin kuat di seluruh wilayah.
"Semakin banyak tekanan yang Anda berikan, semakin kuat perlawanannya."
"Semakin banyak kejahatan yang Anda lakukan, semakin kuat tekadnya."
"Semakin Anda melawannya, semakin meluasnya," kata Khamenei.