TRIBUNNEWS.COM -- Tak Tahan dengan gempuran pasukan Rusia, para pejuang Ukraina mulai meninggalkan wilayah industri di kota Kurakhovo, Donetsk, Ukraina timur.
Informasi publik Rusia mengabarkan setelah dalam beberapa hari terjadi pertempuran sengit di wilayah perkotaan sekitar zona industri dan lokasi gedung bertingkat akhirnya Ukraina mundur teratur.
Pejuang Kiev dengan panggilan Muchnoy mengabarkan bahwa pasukan Rusia terus mendesak para pejuang Kiev yang bertahan di gedung-gedung bertingkat.
Baca juga: Pokrovsk dan Kurakhovo Terdesak, Eks Presiden Tuding Militer Ukraina Pakai Taktik Giling Daging
Akan tetapi gerakan prajurit Moskow tak tertahankan, banyak prajurit yang gugur mempertahankan wilayah tersebut.
Menurut laporannya, Rusia telah menduduki sebagian besar distrik mikro "Yuzhny" dan terus mendorong unit Ukraina keluar dari bagian tengah gedung-gedung tinggi ke zona industri di tengah kota.
Pada awalnya mereka berusaha mempertahankan wilayah tersebut. Akan tetapi akhirnya dipukul mundur oleh Kremlin.
"Kami akan pergi dari sana (dari Kurakhovo - Red.) sepenuhnya baik melalui ladang atau sepanjang jalan menuju Zaporozhye," kata Muchnoy dikutip dari Strana, Rabu (11/12/2024).
Zaporozhye adalah oblast (wilayah setingkat provinsi) yang berdekatan dengan Kurakhovo yang masih masuk oblast Donetsk.
Meski telah mundur, ujarnya, mereka masih memiliki risiko yang cukup tinggi karena drone-drone Rusia masih merajalela dan bisa menyerang kapan saja.
"Jadi kami perlu memperhitungkan semuanya agar tidak kehilangan pejuang," kata prajurit itu.
Menurut peta publik Ukraina, Deep State, sebagian besar Kurakhovo direbut oleh Federasi Rusia atau berada di zona abu-abu.
Kurakhovo sebelumnya menjadi salah satu benteng pertahanan terkuat di wilayah Donetsk, selain Pokrovsk yang merupakan pusat logistik militer Ukraina di Donetsk.
Baca juga: Kurakhovo Makin Tertekan, Prajurit Ukraina Pertahankan Pokrovsk Dengan Kekuatan Tak Seimbang
Setali tiga uang, Pokrovsk pun telah dimasuki oleh pasukan Rusia, yang berusaha menguasai pusat logistik agar distribusi senjata dan pasukan ke seluruh Donetsk semakin terganggu.