TRIBUNNEWS.COM - Kekejaman masa lalu pemerintah Presiden Bashar al-Assad kembali membara dalam konflik yang masih berlangsung di Suriah.
Kelompok-kelompok militan yang berperang melawan rezim Assad kini melakukan eksekusi brutal terhadap pentolan-pentolan yang dulunya mendukung pemerintahan tersebut, baik dari kalangan tentara maupun warga sipil propemerintah.
Eksekusi ini dianggap sebagai balas dendam atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Assad terhadap rakyat Suriah selama perang saudara yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade.
Eksekusi di Desa Al-Rabia oleh Militan HTS
Pada Selasa (10/12/2024), sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan eksekusi lapangan yang dilakukan oleh militan dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang kini menguasai beberapa wilayah di Suriah, termasuk Damaskus.
Dalam video tersebut, sejumlah orang yang tak bersenjata di desa Al-Rabia, pedesaan Latakia, dibunuh dengan cara digantung oleh para militan.
Mereka yang dieksekusi disebut sebagai "Shabiha".
Shabiha adalah istilah penghinaan yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang dianggap loyal kepada rezim Bashar al-Assad, dikutip dari The Cradle.
Menurut laporan Al Mayadeen, pasukan HTS melakukan serangan besar-besaran di Al-Rabia.
Kelompok tersebut bahkan mengepung sebuah pertanian yang dijadikan benteng oleh beberapa perwira pro-pemerintah.
Eksekusi Lainnya oleh Militan SNA dan ISIS
Baca juga: Populer Internasional: Kekhawatiran Pasukan Kurdi di Suriah - Putin Tolak Temui Assad
Selain HTS, laporan dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengungkapkan bahwa militan Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung oleh Turki juga melakukan eksekusi terhadap warga sipil Kurdi di Kota Manbij, termasuk membakar rumah dan merampok properti.
Militan ISIS, yang juga aktif di Suriah, bahkan melakukan eksekusi terhadap 54 tentara Suriah yang melarikan diri dari serangan mereka di provinsi Homs.
Pembunuhan Sheikh Tawfiq al-Bhouti
Di sisi lain, Sheikh Tawfiq al-Bhouti, putra ulama terkemuka Sheikh Muhammad Saeed Ramadan al-Bhouti yang juga pendukung kuat Assad, dibunuh oleh penyerang tak dikenal pada Jumat (12/12/2024).
Bhouti merupakan salah satu tokoh yang menentang kelompok ekstremis dan mendukung pemerintahan Assad, sehingga pembunuhannya semakin memperparah ketegangan yang sudah ada.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)