News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Komandan Garda Revolusi Iran: Untuk Mendukung Perlawanan Terbuka, Tidak Terbatas pada Suriah

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami menyampaikan pidato saat pemakaman Razi Moussavi, komandan senior Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang tewas pada 25 Desember dalam serangan Israel di Suriah, di Teheran, pada 28 Desember 2023.

Kepala Garda Revolusi Iran: Untuk Mendukung Perlawanan Terbuka, Tidak Terbatas pada Suriah

TRIBUNNEWS.COM- Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan Iran akan memantau kebijakan baru kelompok militan terkait perilaku seperti ISIS di Suriah.

Iran telah berupaya dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kemandirian Hizbullah dan pasukan pembebasan Palestina dari ketergantungan geografis, tegas Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, seraya menekankan bahwa kedua kelompok tersebut sekarang sebagian besar mandiri.  

Dalam pertemuan dengan sejumlah komandan IRGC pada hari Kamis, Salami mengindikasikan bahwa jalur untuk mendukung Front Perlawanan tetap terbuka dan tidak terbatas pada Suriah, dan mencatat bahwa kondisi di negara Asia Barat tersebut dapat berubah.  

Mengomentari perkembangan di sana, ia mengungkapkan bahwa Iran menyadari pergerakan militan dan elemen Takfiri dalam beberapa bulan terakhir dan bahkan berhasil mengidentifikasi front serangan potensial.

Menurut Salami, Teheran telah menginformasikan kepada otoritas militer dan politik terkait di Suriah mengenai masalah ini, namun tidak ada keinginan untuk berubah atau [terlibat dalam] perang di pihak pimpinan Suriah.

"Sebagian orang berharap Garda Revolusi akan bertempur menggantikan Tentara Suriah, tetapi apakah masuk akal bagi kami untuk bertempur di negara lain sementara tentara negara itu hanya berdiam diri?" tanya Salami.

Ia juga menekankan bahwa pasukan IRGC adalah yang terakhir meninggalkan medan perang di Suriah, dan prajurit terakhir yang meninggalkan arena adalah dari IRGC, seraya menambahkan bahwa semua rute ke Suriah ditutup.

Komandan IRGC lebih lanjut menegaskan bahwa Suriah adalah satu-satunya negara yang menolak normalisasi dengan rezim pendudukan Israel dan menjadi surga bagi gerakan Perlawanan dan pembebasan.

Salami menjelaskan bahwa perlu dilakukan penyesuaian strategi sesuai dengan tuntutan situasi, seraya menegaskan bahwa "kekuatan Iran tidak berkurang, dan jika melemah, kami tidak akan melaksanakan Operasi Janji Sejati 1 dan 2."

Garda Revolusi mengutuk keras eksploitasi AS dan Israel terhadap ketidakstabilan Suriah.

IRGC juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras eksploitasi ketidakstabilan saat ini di Suriah oleh Amerika Serikat dan entitas pendudukan Israel, serangan mereka terhadap negara itu, pendudukan mereka terhadap wilayahnya, dan penghancuran infrastrukturnya.


IRGC menekankan perlunya menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah.

Hal ini menggarisbawahi bahwa "dunia saat ini berada di persimpangan bersejarah, di ambang penentuan tatanan global baru, dengan Republik Islam sebagai salah satu pilar utamanya."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini