TRIBUNNEWS.COM - Infrastruktur energi Ukraina seperti depo penyimpanan gas hingga fasilitas pembangkit listrik Ukraina jadi sasaran serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan militer Rusia.
"Infrastruktur energi Ukraina “sedang diserang secara besar-besaran,” ujar menteri energi Ukraina.
Sejumlah serangan rudal dilaporkan terjadi di seluruh Ukraina pada hari Jumat, menyebabkan pemadaman listrik di Kiev dan beberapa kota lainnya.
Infrastruktur energi di seluruh wilayah Ukraina “mendapat serangan besar-besaran,” kata Menteri Energi Kiev, German Galuschenko.
Insinyur tenaga listrik berupaya meminimalkan dampak negatif pemboman tersebut.
Menurut akun media sosial, ledakan terdengar di Odessa, Ivano-Frankovsk, dan wilayah lain. Pemogokan dilaporkan terjadi di kota Burtysh di wilayah Ivano-Frankovsk, tempat pembangkit listrik utama berada.
Media Ukraina melaporkan pemadaman listrik darurat di Kiev, Odessa dan tempat lain. Di Wilayah Ternopol, sekitar 50 persen penduduk saat ini tidak mempunyai aliran listrik, menurut otoritas setempat.
Penduduk Wilayah Kharkov telah melaporkan penampakan rudal menuju wilayah Dnepr (Dnepropetrovsk), tempat pembangkit listrik tenaga air terbesar di Ukraina berada.
Menurut media nasional, pertahanan udara telah diaktifkan di Wilayah Lviv, yang berbatasan dengan Polandia.
Baca juga: 93 Rudal dan 200 Shahed Rusia Meluncur ke Ukraina, F-16 Kiev Keluar Kandang
Warsawa mengatakan Angkatan Udaranya telah mengerahkan jet ke wilayah perbatasan, sebagai respons terhadap pemboman rudal Rusia di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia belum secara resmi mengomentari serangan tersebut.
Perusahaan energi milik negara Ukraina, Ukrenergo, telah memperingatkan bahwa 50% penduduknya akan kehilangan pasokan listrik pada hari Jumat akibat serangan tersebut.
Pemboman yang dilaporkan terjadi dua hari setelah Ukraina menembakkan enam rudal ATACMS yang dipasok AS ke lapangan terbang militer dekat kota Taganrog di selatan, di dalam wilayah Rusia yang diakui secara internasional.