Target serangan adalah lapangan udara militer di Taganrog, kota pelabuhan di wilayah Rostov, pesisir Laut Azov.
"Dua rudal ditembak jatuh oleh awak tempur sistem pertahanan udara Pantsir, sedangkan yang lainnya dibelokkan oleh peralatan perang elektronik," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Dikatakan bahwa tidak ada personel militer terluka, tetapi pecahan peluru yang jatuh sedikit merusak kendaraan tempur dan bangunan di dekatnya.
"Serangan oleh senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tindakan yang tepat akan diambil," imbuh .
Moskwa bulan lalu meluapkan amarah setelah Washington mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS.
Rudal itu dibuat oleh industri pertahanan AS Lockheed Martin dan memiliki jangkauan maksimal 300 kilometer.
Pada 21 November, Rusia meluncurkan rudal hipersonik eksperimental Oreshnik ke Ukraina untuk kali pertama. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya respons terhadap penggunaan senjata jarak jauh Barat oleh Kyiv.
Pada Kamisnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menembakkan rudal balistik hipersonik ke pusat Ibu Kota Kiev jika Ukraina tidak menghentikan serangannya menggunakan rudal ATACMS atau Stporm Shador buatan Inggris.
Sementara Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan, Rusia mungkin akan segera membidik Ukraina lagi dengan rudalnya yang baru, Oreshnik.
Peringatan AS "didasarkan pada penilaian intelijen bahwa ada kemungkinan Rusia dapat menggunakan rudal Oreshnik dalam beberapa hari mendatang," kata Singh, dikutip dari kantor AFP. (Tribunnews.com/Ukrinform/AFP)