TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 12 Desember 2024, Pusat Layanan Investasi dan Stasiun Konsultasi China-Indonesia "Two Countries, Twin Parks" resmi dibuka di Terminal 2 Keberangkatan Internasional Bandara Baiyun, Guangzhou, China.
Peresmian ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat, menyatakan bahwa inisiatif ini mempererat hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara yang telah memiliki nilai perdagangan bilateral sebesar 129 miliar USD, di mana lebih dari 20 persen berasal dari wilayah selatan Tiongkok.
Selain itu, lebih dari sepertiga investasi besar Tiongkok di Indonesia juga berasal dari wilayah ini, menandakan pentingnya peran strategis selatan Tiongkok dalam hubungan bilateral.
General Manager Baiyun Guangzhou Co., Ltd, Luo Shupeng, menambahkan bahwa Bandara Baiyun berkomitmen memberikan layanan internasional terbaik untuk memperdalam hubungan ekonomi global, menjadikan stasiun konsultasi ini simbol vitalitas baru untuk persahabatan kedua negara.
Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia Guangdong, Chen Riling, menegaskan bahwa proyek "Two Countries, Twin Parks," yang menghubungkan Kawasan Industri Terpadu Batang di Indonesia dengan Fuzhou Yuanhong Investment Zone di Tiongkok, akan meningkatkan efisiensi investasi, menarik hingga 200 perusahaan.
"Dan menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan dalam 2-3 tahun mendatang," ujarnya.
Dengan kolaborasi ini, Indonesia dan Tiongkok tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga meletakkan dasar bagi pembangunan berkelanjutan melalui proyek unggulan "Belt and Road".