TRIBUNNEWS.COM - Badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat, FBI telah merilis foto jurnalis Amerika, Austin Tice yang 12 tahun hilang di Suriah.
Dalam foto yang dirilis FBI pada hari Jumat (13/12/2024), terlihat pertambahan usia Austin Tice.
Penampilannya terlihat seperti berusia 40-an.
Alasan FBI merilis foto terbaru Austin adalah sebagai upaya pencarian jurnalis AS ini setelah jatuhnya rezim Assad di Suriah pada minggu lalu.
"Mengingat kejadian terkini di Suriah, FBI memperbarui seruan kami untuk mendapatkan informasi yang dapat mengarah pada lokasi yang aman, pemulihan, dan pengembalian Austin Bennett Tice, yang ditahan di Damaskus pada bulan Agustus 2012," kata FBI dalam pernyataannya di X, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Untuk mempermudah pencarian Tice, FBI menawarkan hadiah 1 juta USD atau sekitar Rp 15,8 M bagi seseorang yang dapat membawa jurnalis ini kembali dengan selamat.
"FBI dan mitra pemerintah kami tetap berkomitmen untuk membawa Austin pulang ke keluarganya, dan kami masih menawarkan hadiah hingga $1 juta untuk informasi yang mengarah pada pengembalian Austin dengan selamat," tambahnya.
Austin Tice Terakhir Terlihat Pada Tahun 2012
Austin Tice adalah seorang kapten veteran Korps Marinir AS yang juga merupakan jurnalis lepas.
Pada bulan Agustus 2012, Tice melakukan perjalanan ke selatan Damaskus, ibu kota Suriah untuk meliput perang saudara.
Keluarga Tice mengatakan di situs webnya bahwa ia berencana berangkat ke Lebanon pada tanggal 14 Agustus.
Namun, tak lama setelah meninggalkan pinggiran kota Damaskus, Darayya, Austin dikabarkan telah ditahan, dikutip dari NPR.
Baca juga: Pemerintahan Baru Suriah Janji Bantu Cari Jurnalis AS Austin Tice yang 12 Tahun Hilang
Tice terakhir terlihat oleh dunia dalam sebuah video yang dirilis beberapa minggu setelah ia ditahan.
Video yang berdurasi 46 detik tersebut memperlihatkan Austin mengenakan pakaian robek dan penutup mata serta dituntun oleh pria bertopeng bersenjata.
Sejak video tersebut dirilis, pemerintah AS mengatakan bahwa Tice ditahan oleh pemerintah Suriah