Kremlin memberikan pujian atas kritik yang dilontarkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebut bahwa penggunaan rudal buatan Amerika Serikat oleh Ukraina dapat memperburuk situasi di kawasan tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap strategi ini.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menanggapi, "Pernyataan Trump mencerminkan pandangan yang sejalan dengan visi Rusia tentang penyebab eskalasi konflik." Pernyataan ini menunjukkan bagaimana kritik tersebut memberikan resonansi positif bagi Kremlin dalam konteks hubungan internasional.
Apa Rencana Transformasi Pasukan Darat Ukraina?
Komandan baru pasukan darat Ukraina, Mayjen Mykhailo Drapatyi, mengumumkan rencana transformasi besar-besaran untuk meningkatkan efektivitas pasukan dalam menghadapi agresi Rusia.
Rencana ini mencakup perbaikan dalam pelatihan, manajemen, dan perekrutan pasukan.
Drapatyi menekankan pentingnya perubahan dalam struktur dan pendekatan pelatihan pasukan, dengan menyatakan, "Saat ini, pasukan darat membutuhkan perubahan energi baru di antara para prajuritnya dan pendekatan modern untuk pengembangan kemampuan mereka." Transformasi ini diharapkan dapat membantu Ukraina dalam memperkuat kemampuan militernya di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut.
Perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun menunjukkan tidak ada tanda-tanda mereda.
Serangan drone Ukraina di Oryol, respons Rusia yang agresif terhadap fasilitas energi Ukraina, serta dinamika internasional yang melibatkan kritik dari Donald Trump, semua ini menjadi bagian dari kompleksitas konflik yang sedang berlangsung.
Dengan rencana transformasi pasukan darat Ukraina, harapan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan tampak semakin mendesak di tengah situasi yang terus berubah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).