TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami seorang remaja asal Palestina bernama Naji al-Baba (14).
Impian Naji al-Baba menjadi pemain sepakbola seperti Cristiano Ronaldo pupus di tangan Israel.
Naji tewas ditembak tentara Israel saat tengah bermain bersama teman-temannya di Halhul, Kota Hebron, selatan Tepi Barat pada 3 November 2024.
Sepupu Naji berlari ke rumahnya , berteriak panik, dan mengatakan, tentara Israel telah tiba dan mulai menembaki anak-anak.
Ayah Naji, Nidal Abdel Moti al-Baba dan pamannya, Samir, bergegas menuju lokasi kejadian.
"Saya ingin anak saya! Saya ingin anak saya!" teriak Nidal, saat tentara menyerang dan memukuli dirinya dan saudaranya.
Setelah kekacauan itu, Nidal melihat tentara membawa jasad Naji.
"Saya mengenalinya dari sepatu yang baru saya belikan untuknya beberapa hari sebelumnya," ungkap Nidal.
Jenazah Naji dibawa pergi oleh tentara, sedangkan ambulans Palestina baru dipanggil dua jam kemudian.
Naji kemudian dibawa ke Rumah Sakit Abu Mazen Halhul.
Laporan medis forensik mengungkapkan, Naji terkena empat peluru: satu di panggul, satu di kaki, satu di jantung, dan satu di bahu.
Baca juga: Sidang Darurat Majelis Umum PBB, Indonesia: Israel Harus Tanggung Jawab Atas Kejahatannya di Gaza
Tragisnya, Naji dibiarkan tanpa perawatan medis selama 30 menit setelah ditembak.
Keesokan harinya, keluarga Naji mengunjungi rumah sakit untuk mempersiapkan pemakamannya.
Meskipun tangannya patah, Nidal bersikeras menggendong jenazah putranya untuk menghadiri pemakaman yang dihadiri ratusan orang dari Halhul.