News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Kota Damaskus Guncang Ledakan, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan lapis baja Israel melintasi pagar keamanan dekat 'Garis Alpha' yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di kota Majdal Shams pada 12 Desember 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (13/12/2024) malam, kota Damaskus diguncang oleh serangkaian ledakan besar yang mengundang perhatian internasional.

Ledakan tersebut, yang terdengar hingga ke lokasi hotel tempat jurnalis menginap, diduga merupakan hasil dari serangan udara Israel.

Resul Serdar, koresponden Al Jazeera, melaporkan bahwa kekuatan ledakan tersebut mengguncang hotel tempat ia tinggal.

Meskipun sumber pasti dari ledakan masih belum terkonfirmasi, dugaan awal mengarah pada serangan udara Israel yang semakin intensif dalam beberapa hari terakhir.

Menurut laporan CNBC, Israel diketahui telah menargetkan lokasi-lokasi strategis di Suriah, terutama di sekitar Damaskus, dengan tujuan menanggulangi ancaman dari posisi militer Iran dan kelompok Hizbullah.

Mengapa Israel Meningkatkan Kehadiran Pasukan di Dataran Tinggi Golan?

Apa yang Diketahui Tentang Peningkatan Pasukan Israel?

PBB, melalui pasukan penjaga perdamaian UNDOF, mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kehadiran Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di zona penyangga Dataran Tinggi Golan.

PBB juga memperingatkan bahwa keberadaan pasukan tersebut melanggar perjanjian 1974 yang mengatur zona penyangga dan daerah demiliterisasi.

“Israel harus menghentikan kegiatan militer di wilayah tersebut guna menjaga stabilitas di Golan,” tegas PBB.

Apa Dampak dari Kehadiran Pasukan Israel?

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa operasi militer di wilayah tersebut bertujuan untuk mencegah ancaman dari kelompok jihadis di Golan.

Israel berkomitmen untuk tetap menduduki zona penyangga Dataran Tinggi Golan hingga pasukan yang berkomitmen pada perjanjian 1974 terbentuk.

Namun, Israel menghadapi tekanan internasional, di mana Prancis dan beberapa negara Arab menyerukan agar Israel menarik pasukannya dari zona penyangga, menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap perjanjian 1974.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Eskalasi situasi ini berpotensi menambah ketegangan di wilayah perbatasan Suriah.

Dengan meningkatnya aktivitas militer dan kehadiran pasukan Israel di zona penyangga, stabilitas di Dataran Tinggi Golan menjadi semakin rentan.

Masyarakat internasional akan terus memantau situasi ini, mengingat dampaknya yang dapat meluas tidak hanya bagi wilayah tersebut, tetapi juga bagi hubungan internasional yang lebih luas.

Dengan dinamika yang terus berubah, penting untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut mengenai situasi ini dan dampaknya terhadap stabilitas di kawasan.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini