Mohamed Yaser, seorang pria tua, mengucap syukur kepada Tuhan atas momen yang sudah dinantikan selama 70 tahun hidupnya, momen ketika ia merasa cukup aman untuk beribadah di sana.
"Jalan menuju masjid itu dulu penuh dengan agen intelijen dan keamanan," kata Yaser.
"Saya tidak pernah berani mengambil risiko untuk pergi."
Sementara itu, Khadija Hattab, 40 tahun, menggambarkan hari ini sebagai "pernikahan nasional."
"Perasaan yang kami rasakan hari ini tidak bisa digambarkan," katanya.
"Saya bahkan tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan saya dengan kata-kata."
Ketika ditanya tentang doanya hari ini, Hattab menghela napas dalam-dalam.
"Semoga Tuhan menjaga Suriah tetap menjadi tempat yang bahagia, aman, dan sejahtera," doanya.
Pemimpin HTS, al-Julani, berjanji untuk membawa pemerintahan pluralistik ke Suriah, seperti dilaporkan oleh AP News.
Ia juga berupaya meredakan ketakutan banyak warga Suriah, terutama dari komunitas minoritas, bahwa kelompoknya akan memberlakukan aturan yang keras dan ekstremis.
Tentang Masjid Umayyah
Mengutip islamiclandmarks.com, Masjid Umayyah yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, adalah salah satu masjid terbesar dan tertua di dunia.
Baca juga: Rusia Terancam Kehilangan Pangkalan Militer di Suriah Pasca-Assad, Ini 3 Skenario yang Bisa Terjadi
Masjid ini merupakan karya arsitektur monumental pertama dalam sejarah Islam.
Tempat berdirinya masjid ini awalnya adalah sebuah kuil yang didedikasikan untuk berhala Hadad pada era Aram sekitar 3000 tahun yang lalu.
Ketika bangsa Romawi menguasai Damaskus, sebuah kuil dibangun untuk memuja Jupiter.