“Seorang warga sipil Suriah mengisyaratkan bahwa dia lapar, jadi saya memberinya ransum (makanan untuk militer saat bertempur). Tidak ada permusuhan pada titik mana pun,” Almog mengklaim.
Orang tua Kapten Almog, yang tinggal di Givat Avni, menyatakan keprihatinan atas keselamatannya.
“Ibu saya sangat khawatir, dan begitu juga ayah saya, meskipun dia tidak menunjukkannya. Mereka paling khawatir ketika saya berada di Lebanon, tetapi kali ini mereka mengerti IDF kuat, dan semuanya aman,” kata Almog.
Ke Mana Prajurit Militer Suriah Rezim Assad?
Adapun ribuan tentara Suriah kini kalang kabut mencari tempat perlindungan pasca pejabat Irak mengatakan bahwa negara itu tidak berniat memberikan suaka kepada ribuan tentara rezim Assad.
“Irak tidak berniat memberikan suaka kepada ribuan tentara Suriah yang memasuki wilayahnya sesaat sebelum jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” ujar pejabat Irak.
Tentara dari angkatan bersenjata Suriah yang loyal terhadap Presiden Bashar Al Assad sebelumnya dilaporkan melarikan diri ke Irak menyusul kejatuhan rezim oleh pemberontak.
Dari cuplikan video yang beredar di media sosial terlihat sejumlah besar tentara Suriah melarikan diri ke Irak melalui pos perbatasan al-Qaim.
Menurut laporan News Arab setidaknya ada 3.000 tentara Suriah yang kabur ke Irak terutama di provinsi Anbar bagian barat untuk mencari perlindungan.
Irak membenarkan bahwa ratusan tentara Suriah telah mengungsi ke negaranya setelah meninggalkan posisi mereka saat pertempuran semakin intensif.
Kendati tentara rezim Assad tak akan mendapat suaka di Irak, namun Sagvan Sindi, wakil kepala Komite Keamanan dan Pertahanan di parlemen Irak mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk menangani kehadiran tentara Suriah.
Irak juga akan menunda rencana pemulangan tentara Suriah hingga situasi di negara itu dapat teratasi.
Untuk sementara waktu nantinya para prajurit dan perwira akan ditampung di lapangan udara militer Al-Marsana di distrik Area 70 Al-Rutba.
"Mereka akan tetap ditampung oleh Irak dalam periode mendatang hingga situasi mereka teratasi dan kepulangan mereka terjamin dengan selamat," kata salah satu sumber.
"Irak berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan mereka selama mereka tetap berada di wilayahnya dan setelah mereka dipulangkan kembali melintasi perbatasan," imbuhnya.
Baca juga: Pemerintahan Baru Suriah Janji Bantu Cari Jurnalis AS Austin Tice yang 12 Tahun Hilang