News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Obok-obok Suriah, Tentara Israel Kini Tahu Daleman Militer Suriah: Tank Berkarat, Night Vision Ampas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tank militer Suriah yang disita oleh militer Israel (IDF) di Suriah Selatan, 11 Desember 2024.

Obok-obok Suriah, Tentara Israel Kaget Daleman Militer Suriah: Tank Berkarat hingga Night Vision Ampas

TRIBUNNEWS.COM - Israel memanfaatkan benar situasi pergolakan di Suriah untuk mencaplok sejumlah titik di wilayah negara tetangganya itu, dengan dalih membanguan zona penyangga keamanan.

Atas dalih itu, Pasukan Israel juga 'seenaknya' masuk ke Suriah, bahkan menerobos jauh ke dalam negara tersebut.

Aksi obok-obok Suriah itu terjadi saat Batalyon 603 Korps Teknik Tempur militer Israel (IDF) dilaporkan telah mencapai Tel Hadar, titik terdalam di Suriah yang telah dimasuki pasukan Israel.

Baca juga: PBB Cuma Angin Lalu, Israel Obok-obok Suriah, Batalyon 603 IDF Capai Tel Hadar di Pintu Damaskus

Tel Hadar, bisa dibilang adalah ambang pintu Damaskus, Ibu Kota Suriah yang lokasinya sekitar 10 kilometer dari perbatasan Israel dan lebih dari 20 kilometer dari Damaskus.

Telanjangi Kelemahan Militer Suriah

Bagi Militer Israel (IDF), manuver hingga ke Tel Hadar itu adalah aksi militer bersejarah mereka.

Di masa lampau, IDF secara historis dilatih secara luas untuk operasi yang melibatkan penaklukan pos-pos tentara Suriah, yang dijuluki “Pitas Suriah” karena struktur pembentengan pos militer tersebut.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, IDF lebih berfokus pada ancaman dari Lebanon dan Gaza, tidak berharap untuk bermanuver di wilayah Suriah.

Pun, pada pencaplokan baru-baru ini, IDF secara mudah menaklukkan wilayah Suriah ini.

Tanpa perlawanan berarti, IDF mampu secara jelas menelanjangi apa yang berada di balik 'garis musuh', istilah kerennya, behind enemy lines.

“Kami tidak dilatih untuk skenario Suriah; kami belajar tentang Hizbullah dan Hamas. Sekarang, bahkan tanpa musuh hadir, medan itu sendiri menimbulkan tantangan. Kami tumbuh mendengar cerita tentang rintangan yang kompleks, tetapi mereka tidak sesulit yang diharapkan. Buldoser kami bisa menangani semuanya. Sudah jelas pertahanan mereka tidak terawat dengan baik di sektor kami,” kata kata Kapten Uri Almog, komandan pasukan di Batalyon 603 IDF, dilansir JPost, Sabtu (14/12/2024)..

Saat ini, tentara IDF ditempatkan hampir 10 kilometer di dalam wilayah Suriah. 

“Dari sini, Anda dapat melihat Damaskus di satu sisi, lereng Hermon di tempat lain, dan permukiman Israel utara di belakang kami. Saat ini, kami sedang memperkuat posisi di luar Garis Alpha, memperluas perimeter pertahanan Israel, dan melindungi penduduk Dataran Tinggi Golan,” tambah Almog menggambarkan betapa pasukan IDF leluasa bergerak di negara orang lain.

Tank militer Suriah yang disita oleh militer Israel (IDF) di Suriah Selatan, 11 Desember 2024.

Tank Berkarat hingga Night Vision yang Ampas

Di dalam garis pertahanan Suriah IDF menemukan berbagai senjata dan peralatan yang ditinggalkan oleh pasukan Suriah.

Sebagian besar dalam kondisi buruk.

Tentara IDF menyatakan menemukan tiga tank Suriah yang tampak terbengkalai.

“Mereka berkarat dan tidak terawat. Saya ragu mereka bisa menembus pertahanan Israel," kata Almog.

Meskipun demikian, pos-pos militer Suriah di sepanjang perbatasan dengan Israel, secara mengejutkan, kata dia, sangat rapi.

“Pangkalan itu bersih, dengan papan nama dan tempat sampah yang tepat. Sementara tentara mereka tidak berkinerja baik, tim pemeliharaan mereka melakukan pekerjaan secara apik," kata Almog.

Dia juga menyatakan, pasukannya menemukan night vision, kaca mata tempur yang digunakan militer untuk keperluan penglihatan malam.

Hanya, peralatan tempur itu cuma ampas karena tidak bisa menyala, diduga karena tak punya baterai. 

"Kami menemukan peralatan penglihatan malam lama, tetapi itu tidak berhasil meskipun mencoba semua baterai yang kami miliki. Catatan pengamatan juga ditemukan,” kata dia.

Catatan pengataman militer Suriah itu ditemukan di beberapa pos terdepan Suriah.

Catatan pengamatan ini berisi rincian pergerakan pasukan Israel.

“Salah satu tentara Druze saya menerjemahkan entri seperti, ‘Pada jam ini, pasukan IDF mendekati pagar,’ atau, ‘Sebuah mobil atau ambulans yang dilewati oleh Majdal Shams.’ Semuanya direkam dan diajukan,” kata Almog.

Baca juga: Pasukan Israel Ada di Puncak Gunung Hermon Sepanjang Musim Dingin, Siapa Pengendali Suriah Sekarang?

Tentara Israel berdiri di menara tank di puncak Gunung Hermon dekat perbatasan dengan Lebanon di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel pada 20 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas saat pertempuran terus berlanjut dengan militan Hamas di Jalur Gaza selatan. jalaa marey / AFP (jalaa marey / AFP)

Bersiap Hadapi Musim Dingin

Sang komandan juga menurutkan para prajuritnya saat ini bersiap-siap untuk menghadapi kondisi musim dingin yang keras di wilayah orang.

“Kondisi saat ini sangat dingin, tetapi tentara menyediakan semua yang kami butuhkan. Tidak ada tentara yang tersisa menggigil. Kami memastikan untuk tetap terhidrasi, meskipun dingin menekan rasa haus,” kata Almog.

Pasukan Israel juga melaporkan pertemuan dengan warga sipil setempat.

“Seorang warga sipil Suriah mengisyaratkan bahwa dia lapar, jadi saya memberinya ransum (makanan untuk militer saat bertempur). Tidak ada permusuhan pada titik mana pun,” Almog mengklaim.

Orang tua Kapten Almog, yang tinggal di Givat Avni, menyatakan keprihatinan atas keselamatannya.

“Ibu saya sangat khawatir, dan begitu juga ayah saya, meskipun dia tidak menunjukkannya. Mereka paling khawatir ketika saya berada di Lebanon, tetapi kali ini mereka mengerti IDF kuat, dan semuanya aman,” kata Almog. 

Ke Mana Prajurit Militer Suriah Rezim Assad?

Adapun ribuan tentara Suriah kini kalang kabut mencari tempat perlindungan pasca pejabat Irak mengatakan bahwa negara itu tidak berniat memberikan suaka kepada ribuan tentara rezim Assad.

“Irak tidak berniat memberikan suaka kepada ribuan tentara Suriah yang memasuki wilayahnya sesaat sebelum jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” ujar pejabat Irak.

Tentara dari angkatan bersenjata Suriah yang loyal terhadap Presiden Bashar Al Assad sebelumnya dilaporkan melarikan diri ke Irak menyusul kejatuhan rezim oleh pemberontak.

Dari cuplikan video yang beredar di media sosial terlihat sejumlah besar tentara Suriah melarikan diri ke Irak melalui pos perbatasan al-Qaim.

Menurut laporan News Arab setidaknya ada 3.000 tentara Suriah yang kabur ke Irak terutama di provinsi Anbar bagian barat untuk mencari perlindungan.

Irak membenarkan bahwa ratusan tentara Suriah telah mengungsi ke negaranya setelah meninggalkan posisi mereka saat pertempuran semakin intensif.

Kendati tentara rezim Assad tak akan mendapat suaka di Irak, namun Sagvan Sindi, wakil kepala Komite Keamanan dan Pertahanan di parlemen Irak mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan  cara terbaik untuk menangani kehadiran tentara Suriah.

Irak juga akan menunda rencana pemulangan tentara Suriah hingga situasi di negara itu dapat teratasi.

Untuk sementara waktu nantinya para prajurit dan perwira akan ditampung di lapangan udara militer Al-Marsana di distrik Area 70 Al-Rutba.

"Mereka akan tetap ditampung oleh Irak dalam periode mendatang hingga situasi mereka teratasi dan kepulangan mereka terjamin dengan selamat," kata salah satu sumber.

"Irak berkomitmen untuk menjamin kesejahteraan mereka selama mereka tetap berada di wilayahnya dan setelah mereka dipulangkan kembali melintasi perbatasan," imbuhnya.

Baca juga: Pemerintahan Baru Suriah Janji Bantu Cari Jurnalis AS Austin Tice yang 12 Tahun Hilang

Selain makanan dan tempat tinggal, pejabat Irak mengatakan bahwa perawatan medis dan kebutuhan pokok lainnya diberikan kepada para prajurit.

Namun dengan syarat pasukan Suriah harus menyerahkan senjata mereka di perbatasan.

Pemberontak Janji Hukum Pejabat Assad

Terpisah, pasca rezim Assad berhasil diruntuhkan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kini para pemberontak mulai bergerilya untuk menangkap pejabat rezim Assad yang terlibat penyiksaan.

Pimpinan militan Islam Suriah HTS, Abu Mohammed al-Golani berjanji akan menghukum para pejabat rezim Assad yang terlibat penyiksaan kepada warga sipil di Penjara Sednaya .

Pernyataan itu disampaikan sehari setelah para pemberontak memulai pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan dari kursi pemerintahan.

"Kami akan mengejar mereka di Suriah, dan kami meminta negara-negara untuk menyerahkan mereka yang melarikan diri sehingga kami dapat memperoleh keadilan," kata Abu Mohammed al-Jolani dalam siaran Telegram TV pemerintah Suriah.

"Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira senior militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang," imbuhnya, dikutip dari CNA.

Makam Mewah Ayah Bashar Al Assad Dibakar

Kemarahan pemberontak yang semakin membabi buta mendorong mereka untuk membakar Makam ayah presiden Suriah Bashar al-Assad, Hafez, yang terletak di kampung halamannya di Qardaha ludes dibakar para pemberontak.

Dalam cuplikan video yang diunggah AFP menunjukkan beberapa bagian mausoleum dan peti mati mewah tersebut telah rusak dan terbakar

Tak sampai disitu, para pemberontak Suriah yang mengamuk juga turut menjarah rumah mewah presiden Assad.

Pemberontak bersama warga menjarah barang-barang di rumah mewah Presiden Bashar Al Assad di Damaskus, Minggu (8/12/2024).

Dari cuplikan gambar yang beredar di internet terlihat seorang pria berusaha mengambil lampu, sedangkan warga lainnya melihat-lihat ruangan

Pasca-melakukan penjarahan, pemberontak meninggalkan kamar-kamar di kediaman itu dalam keadaan kosong, kecuali beberapa peralatan dan potret Assad yang dibuang di lantai, sementara aula masuk di istana presiden dibakar. 

 

(oln/Jpost/NA/*)

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini