TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1024 pada Sabtu (14/12/2024).
Pada Sabtu (14/12/2024), drone Ukraina melancarkan serangan terhadap beberapa lokasi di dalam wilayah Rusia, termasuk fasilitas infrastruktur penyimpanan bahan bakar di Oryol, yang terletak di Rusia tengah.
Serangan ini menyebabkan kebakaran besar dan kerusakan pada bangunan di sekitarnya.
Gubernur Oryol, Andrei Klychkov, mengonfirmasi bahwa serangan massal tersebut mengakibatkan kebakaran di lokasi penyimpanan bahan bakar.
"Serangan ini menyebabkan bahan bakar terbakar dan memecahkan jendela di rumah-rumah sekitar," ungkap Klychkov pada Sabtu pagi.
Sementara itu, di wilayah Krasnodar, Gubernur Vladimir Kondratyev melaporkan bahwa pertahanan udara berhasil menghancurkan beberapa drone Ukraina yang mencoba menyerang wilayah selatan dan timur.
"Satu drone berhasil memecahkan jendela di rumah desa, namun tidak ada korban jiwa," tambahnya.
Di wilayah Bryansk, yang berbatasan dengan Ukraina, Gubernur Alexander Bogomaz menyatakan bahwa tujuh drone berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara.
Simak peristiwa lainnya berikut ini.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1025:
Rusia Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Fasilitas Energi Ukraina
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta
Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap fasilitas energi Ukraina pada hari Jumat (13/12/2024), menggunakan 93 rudal dan lebih dari 200 pesawat nirawak.
Serangan ini terjadi hanya satu malam setelah Ukraina melancarkan serangan balasan.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh 81 dari total 93 rudal yang diluncurkan oleh Rusia.
Di antara rudal yang berhasil ditargetkan, 11 di antaranya dijatuhkan oleh pesawat F-16.
Menurut pejabat setempat, enam fasilitas energi mengalami kerusakan signifikan di wilayah barat Lviv, yang berbatasan dengan Polandia.
Sebuah sumber industri yang berbicara kepada Reuters menyatakan bahwa serangan ini menargetkan gardu listrik.
Selain itu, terdapat peningkatan jumlah serangan terhadap infrastruktur gas dibandingkan dengan serangan-serangan sebelumnya.
Dengan serangan ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin meningkat, dan dampak dari serangan ini dirasakan secara luas oleh masyarakat Ukraina.
Kremlin Apresiasi Kritik Donald Trump Soal Serangan Ukraina
Kremlin memberikan pujian atas kritik yang dilontarkan oleh presiden terpilih AS, Donald Trump, mengenai serangan Ukraina yang menggunakan rudal buatan Amerika Serikat.
Kritik ini dianggap sejalan dengan posisi Moskow mengenai konflik yang sedang berlangsung.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time yang diterbitkan pada hari Kamis (12/12/2024), Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap penggunaan rudal yang dipasok oleh AS kepada Ukraina.
Ia menilai bahwa tindakan tersebut semakin memperburuk situasi di kawasan tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa pernyataan Trump mencerminkan pandangan yang sejalan dengan visi Rusia tentang penyebab eskalasi konflik.
"Itu menarik bagi kami," ungkap Peskov, menekankan pentingnya dukungan terhadap kritik yang disampaikan Trump.
Dengan demikian, kritik yang disampaikan oleh Donald Trump tidak hanya mencerminkan pandangan politiknya, tetapi juga memberikan resonansi positif bagi Kremlin dalam konteks hubungan internasional dan konflik di Ukraina.
Rencana Transformasi Pasukan Darat Ukraina
Komandan baru pasukan darat Ukraina, Mayjen Mykhailo Drapatyi, mengumumkan rencana transformasi besar-besaran untuk meningkatkan efektivitas pasukan dalam menghadapi agresi Rusia di wilayah timur.
Rencana ini mencakup perbaikan dalam pelatihan, manajemen, dan perekrutan pasukan.
Drapatyi, yang baru menjabat bulan lalu, menekankan pentingnya perubahan dalam struktur dan pendekatan pelatihan pasukan.
"Saat ini, pasukan darat membutuhkan perubahan energi baru di antara para prajuritnya dan pendekatan modern untuk pengembangan kemampuan mereka," ujar Drapatyi dalam pertemuan keamanan tingkat tinggi.
Transformasi ini sangat penting mengingat jumlah dan persenjataan pasukan Ukraina yang saat ini kalah dibandingkan dengan Rusia.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)