Pada Minggu (8/12/2024), Bashar al-Assad meninggalkan negaranya.
Al-Hamwi, yang sebelumnya seorang insinyur pertanian, kini bersiap untuk berperan dalam pemerintahan sipil baru.
Namun, al-Hamwi mengakui tantangan besar dalam membangun negara baru, termasuk kekhawatiran dari kelompok minoritas agama.
"Kami menegaskan bahwa kaum minoritas di Suriah adalah bagian dari negara dan memiliki hak untuk menjalankan ritual pendidikan dan layanan mereka seperti warga negara Suriah lainnya," tegasnya.
Dengan rencana yang telah dipersiapkan selama setahun, masa depan Suriah kini berada di persimpangan, dengan harapan akan perubahan yang lebih baik di tengah tantangan yang kompleks.
Update Konflik Suriah
-- Ledakan besar terdengar di Damaskus pada Jumat (13/12/2024) malam.
Setelah didalami, ledakan itu rupanya berasal dari serangan udara Israel, yang menargetkan instalasi militer di dekat kota dan pedesaan sekitarnya, koresponden Al Jazeera di ibu kota Suriah melaporkan.
-- Duta Besar Suriah untuk PBB telah mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres yang menyesalkan agresi Israel dan pelanggaran kedaulatan Suriah sejak jatuhnya rezim al-Assad.
-- Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler mengatakan serangan Israel di Suriah meningkatkan ketegangan dan menimbulkan ketidakstabilan di kawasan tersebut, menyebutnya sebagai "cerminan paling jelas dari pola pikir pendudukan".
-- Ada laporan lebih lanjut tentang pasukan Rusia yang menarik diri dari Suriah, dengan sekelompok kendaraan militer terlihat bergerak dari selatan negara itu menuju pangkalan militer Tartous di kota pesisir Latakia.
-- Raed al-Saleh, direktur organisasi Pertahanan Sipil Suriah, telah mengatakan kepada penduduk kota Deir Az Zor bahwa "para relawan kelompok tersebut akan segera berada di antara kalian untuk melayani kalian".
-- Pemerintahan sementara baru di Suriah telah menyerahkan Travis Timmerman kepada tentara AS di negara itu, yang telah memindahkan tahanan yang dibebaskan itu dengan helikopter ke Yordania.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)