TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel terus mengalami kerugian akibat perangnya di Gaza melawan pasukan pendukung kemerdekaan Palestina.
Dilaporkan hingga kini total belasan ribu pasukan zionis telah menjadi korban luka-luka lantaran perang.
Departemen Rehabilitasi di Kementerian Keamanan Israel mengumumkan bahwa lebih dari 13.500 tentara Israel telah terluka selama perang.
Dan 1.500 di antaranya telah menjadi korban hingga dua kali.
Media Israel, mengutip data pemerintah Israel, melaporkan bahwa di antara tentara yang terluka, 287 memiliki cedera kepala, 87 di antaranya serius, dan 10 sekarang menggunakan kursi roda.
Departemen Israel juga menyatakan bahwa 37 persen dari tentara yang terluka di antaranya mengalami patah tulang.
Sementara itu Zionis Israel mengakui pada hari Selasa (17/12/2024) bahwa dua tentara pendudukan Israel, termasuk seorang komandan perusahaan, tewas di Gaza selatan.
Menurut penyelidikan awal, para prajurit, bersama lainnya, telah memasuki sebuah bangunan di Rafah, Jalur Gaza selatan, yang kemudian runtuh ketika mereka berada di dalam.
Kedua tentara, termasuk komandan perusahaan Batalyon 7107th Engineering Corps, tewas, sementara dua lainnya terluka.
Brigade Al-Qassam dan Al-Quds Terus Melawan
Brigade Martir Ezzeddine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan penargetan pusat komando dan kontrol pasukan pendudukan Israel di poros Netzarim.
Baca juga: Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina?
Al-Qassam menggunakan roket 107mm dalam serangan itu, mengutip Al Mayadeen, Kamis (19/12/2024).
Pejuang Al-Qassam juga mampu menembak seorang tentara pendudukan Israel, mencapai serangan langsung, di daerah al-Tawam di Kota paling utara Gaza.
Di dekat bundaran Abu Sharakh di sebelah barat Jabalia di Jalur Gaza utara, Brigade al-Qassam menargetkan pasukan Israel yang bercokol di dalam sebuah rumah dengan muatan TBG.
Sementara itu, Brigade al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, menargetkan tentara pendudukan Israel dan kendaraan mereka menyusup ke pusat kamp pengungsi Jabalia.
Al-Quds menggunakan rentetan mortir 60mm dalam serangan tersebut.
Mereka juga menangkap drone pengintai Israel saat melakukan misi spionase di Rafah di Jalur Gaza selatan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)