TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang baru saja menjalani operasi pengangkatan prostat, terpaksa meninggalkan rumah sakit untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara di Knesset mengenai rancangan undang-undang anggaran pemerintah.
Meskipun mendapat keberatan dari tim medis, Netanyahu tetap duduk di kursinya untuk memastikan kelancaran proses pengesahan anggaran.
Netanyahu Nekat Hadiri Sidang Anggaran di Knesset
Pemungutan suara yang berlangsung pada Selasa, 31 Desember 2024, sangat krusial karena merupakan batas akhir tahun pajak 2024.
Jika anggaran tidak berhasil disahkan, pemerintah Israel harus mencari sumber pendanaan alternatif untuk menutupi defisit sekitar 10 miliar shekel (setara dengan 2,7 miliar dollar AS) seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.
Kegagalan dalam pengesahan anggaran juga dapat memicu pemilihan umum mendadak jika tidak disetujui sepenuhnya pada bulan Maret mendatang.
Setelah pemungutan suara, Netanyahu direncanakan kembali ke rumah sakit dan diperkirakan akan tetap di sana hingga malam ini.
Sebelumnya, kantor Perdana Menteri mengumumkan bahwa Netanyahu akan menjalani observasi beberapa hari setelah operasi.
Netanyahu menjalani operasi pada Minggu, 29 Desember 2024, setelah tumor jinak ditemukan.
Dalam periode pemulihan, Menteri Kehakiman, Yariv Levin, menjabat sebagai pengganti Netanyahu.
Selama masa pemulihan ini, Netanyahu juga tidak hadir di pengadilan untuk memberikan pernyataan mengenai tuduhan korupsi yang dihadapinya.
Baca juga: Netanyahu Jalani Operasi Pengangkatan Prostat di Tengah Ketegangan Israel-Hamas
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah kematian warga Palestina telah meningkat menjadi lebih dari 45.541 jiwa dengan 108.338 lainnya terluka sejak serangan dimulai pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Israel melancarkan serangan setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa sebagai respons terhadap kekerasan di Al-Aqsa.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).