Marco Rubio Mengambil Alih Kendali USAID, Berjanji untuk Mengakhiri 'Pemberontakan'
TRIBUNNEWS.COM- Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan bahwa ia telah mengambil alih badan bantuan AS USAID.
Dia berjanji untuk mengakhiri apa yang ia gambarkan sebagai pembangkangan badan tersebut terhadap agenda Presiden Donald Trump.
Badan Pembangunan Internasional AS menghadapi pemangkasan besar-besaran karena akan bergabung dengan Departemen Luar Negeri AS sebagai bagian dari strategi pemangkasan biaya Elon Musk.
Rubio mengakui bahwa ia dan Departemen Luar Negeri telah mengambil alih Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang otonom setelah Elon Musk, sahabat sekaligus penasihat Trump yang juga miliarder, mengancam akan menghancurkan badan tersebut ketika situs webnya ditutup pada akhir pekan.
"Saya adalah penjabat direktur USAID," kata Rubio kepada wartawan saat berkunjung ke El Salvador, tetapi ia menambahkan bahwa ia mendelegasikan tugas sehari-hari kepada seorang staf.
Meskipun mengklaim bahwa banyak operasi USAID akan terus berlanjut, Rubio, seorang senator yang mendukung bantuan internasional, menuduh bahwa organisasi tersebut berperilaku seperti "entitas non-pemerintah yang independen."
"Dalam banyak kasus, USAID terlibat dalam program-program yang bertentangan dengan apa yang kami coba lakukan dengan strategi nasional kami," katanya, seraya menambahkan bahwa "Sudah 20 atau 30 tahun orang-orang mencoba mereformasinya."
Rubio menuduh staf USAID—yang banyak di antaranya telah diberi cuti—tidak menanggapi pertanyaan tentang anggaran dan prioritas mereka dari pemerintahan Trump yang baru terpilih.
"Tingkat pembangkangan seperti itu membuat mustahil untuk melakukan semacam peninjauan serius," ungkapnya. "Ini akan berhenti dan akan berakhir."
Sebelumnya , ABC News telah melaporkan bahwa Presiden Donald Trump telah menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk menjabat sebagai penjabat administrator USAID sebagai bagian dari transisi badan tersebut.
CNN melaporkan pada hari Senin bahwa karyawan USAID di Washington menerima email dari manajemen yang menyatakan bahwa kantor pusat akan tutup pada hari itu dan staf tidak boleh masuk kerja.
Situs web resmi USAID offline pada hari Sabtu dan tetap tidak dapat diakses di tengah laporan bahwa Trump berencana untuk membubarkan badan tersebut sebagai entitas independen dan mengintegrasikannya ke dalam Departemen Luar Negeri.
Langkah ini menyusul perintah eksekutif yang ditandatangani bulan lalu, di mana Trump menangguhkan semua bantuan pembangunan selama 90 hari untuk meninjau apakah program tersebut sejalan dengan tujuan kebijakan luar negeri AS.