TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) kembali bersiap untuk melanjutkan potensi penjualan senjata militer yang sangat besar senilai 741 miliar dollar atau sekitar Rp 120 triliun ke Israel.
Rencana ini terungkap setelah pertemuan antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden Donald Trump di Washington DC.
Dalam artikel ini, kita akan membahas detail rencana transfer senjata tersebut serta latar belakang dukungan militer AS terhadap Israel.
Mengapa AS Melanjutkan Penjualan Senjata ke Israel?
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa penjualan militer asing senilai 741 miliar dollar untuk Israel merupakan bagian dari komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Israel.
Pengumuman ini disampaikan oleh Pentagon, yang menekankan bahwa upaya ini dianggap penting bagi kepentingan nasional AS.
Ditekankan pula bahwa penjualan ini bertujuan untuk membantu Israel mengembangkan dan memelihara kemampuan pertahanan diri yang kuat.
Apa Saja Isi Rencana Penjualan Senjata Ini?
Dalam kesepakatan yang direncanakan, AS akan mengirimkan paket senjata yang mencakup penjualan amunisi, rudal, perangkat panduan, sekring, serta dukungan amunisi dan peralatan terkait.
Nilai keseluruhan dari paket ini diperkirakan mencapai 675 miliar dollar AS.
Di samping itu, Pentagon juga mengumumkan kesepakatan terpisah senilai 660 juta dollar AS untuk penjualan Rudal Hellfire dan peralatan terkait, dengan Lockheed Martin sebagai kontraktor utama.
Pengiriman rudal ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2028.
Apa Dampak dari Penjualan Senjata Ini?
Penjualan senjata besar-besaran ini muncul di tengah situasi ketegangan yang masih berlangsung antara Israel dan Hamas.
Hal ini menandai langkah terbaru dalam upaya Trump untuk memperkuat persediaan senjata Israel.
Dalam beberapa dekade terakhir, AS telah menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel, memberikan bantuan senilai 38 miliar dollar AS (sekitar Rp 60 triliun) setiap tahunnya.
Ketika ketegangan antara Israel dan Hamas meningkat, AS diketahui mulai meningkatkan bantuan militernya.