TRIBUNNEWS.COM - Seorang komentator militer, Yoav Yehoshua, menyatakan bahwa Israel tidak mengalahkan Hamas dalam konflik yang berlangsung di Jalur Gaza.
Menurutnya, pernyataan ini bukanlah hal yang mengejutkan. "Hamas tidak terkalahkan baik secara militer maupun dalam pemerintahan," ungkap Yehoshua dalam wawancara dengan Al Mayadeen pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Pandangan Tzvi Yehezkeli
Di sisi lain, Tzvi Yehezkeli, pembicara urusan Arab untuk i24NEWS, menyoroti bahwa Hamas memiliki rencana untuk menjalankan kesepakatan gencatan senjata.
Ia menambahkan bahwa Hamas juga melihat ke depan untuk fase kedua pertukaran sandera. "Hamas mengirim pesan ke dunia, termasuk kepada Presiden AS, bahwa mereka memiliki kekuatan di Gaza," kata Yehezkeli.
Statistik Kerugian Tentara Israel
Kepala Staf Israel yang baru diangkat, Mayor Jenderal purn Eyal Zamir, mengungkapkan bahwa hampir 6.000 tentara Israel telah tewas sejak dimulainya perang di Gaza. "5942 keluarga Israel telah bergabung dalam daftar keluarga yang berduka," ungkap Zamir dalam laporan yang disiarkan oleh Channel 12 Israel pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Selain itu, lebih dari 15.000 individu dilaporkan terluka dan sedang dalam proses rehabilitasi.
Penjelasan Azzam Abu Al-Adas
Azzam Abu Al-Adas, pakar urusan Israel, menjelaskan bahwa istilah "daftar keluarga yang ditinggalkan" merujuk pada keluarga anggota militer yang telah dipastikan tewas.
Ia menegaskan bahwa ini secara khusus merujuk pada tentara, bukan warga sipil. "Pengumuman Zamir mungkin merupakan upaya untuk memblokir informasi yang telah bocor ke pers," ujar Abu Al-Adas.
Strategi Pengungkapan Kerugian
Imad Abu Awad, pakar urusan Israel lainnya, menilai bahwa pernyataan Zamir adalah bagian dari strategi untuk mengungkap kerugian manusia dan material yang sebenarnya dialami Israel.
Ia memperkirakan bahwa angka kerugian ini akan bocor seiring berjalannya waktu, terutama setelah perjanjian gencatan senjata dilaksanakan.
Angka Korban yang Meningkat
Sebelumnya, laporan menunjukkan bahwa jumlah korban tewas tentara Israel hanya sekitar 1.800, termasuk 400 prajurit yang tewas dalam operasi darat di Gaza.
Namun, dengan pengumuman terbaru ini, jumlah korban tewas yang sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi, mencapai 13.000 jika termasuk konflik di Gaza, Lebanon, dan Tepi Barat.
Dengan kondisi yang semakin memanas, situasi di Gaza terus menjadi sorotan, baik dari segi militer maupun kemanusiaan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).