News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pulang dari AS, Netanyahu: Trump akan Wujudkan Rencana Ambil Alih Jalur Gaza

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NETANYAHU DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Senin (10/2/2025) dari publikasi resmi Netanyahu pada Rabu (5/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan), berfoto bersama ketika Netanyahu berkunjung di Gedung Putih.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali memuji usulan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk merebut Jalur Gaza dan menggusur penduduknya.

Ia menyebut usulan tersebut "revolusioner" setelah ia pulang ke Israel dari kunjungannya ke Washington pekan lalu.

"Kami sepakat untuk memastikan Jalur Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel... Presiden Trump telah muncul dengan visi yang sama sekali berbeda dan jauh lebih baik bagi Israel, sebuah pendekatan yang revolusioner dan kreatif," kata Netanyahu dalam pertemuan kabinet Israel, Minggu (9/2/2025).

"Donald Trump bertekad untuk melaksanakan rencananya," tambahnya.

Netanyahu juga menekankan kunjungan tersebut menghasilkan prestasi yang luar biasa.

"Kunjungan ini dan diskusi yang kita adakan menghasilkan pencapaian yang luar biasa yang dapat menjamin keamanan Israel selama beberapa generasi," katanya.

Dalam rapat tersebut, Netanyahu juga membahas laporan yang mengatakan pasukan Israel menembaki beberapa warga Palestina yang mendekati pagar perbatasan Jalur Gaza.

"Tidak seorang pun akan mendekati batas pagar perbatasan dan tidak seorang pun akan melanggarnya. Ini adalah bagian dari perjanjian dan kami akan melaksanakannya dengan tegas," katanya.

Netanyahu: Usulan Trump Bukan Tentang Pengusiran Warga Gaza

Sementara itu, dalam wawancara dengan Fox News yang dirilis pada Minggu, Netanyahu mengatakan rencana Donald Trump bukan tentang evakuasi paksa atau pembersihan etnis terhadap penduduk Jalur Gaza.

"Semua orang menggambarkan Gaza sebagai penjara terbuka terbesar di dunia karena orang-orang tidak diizinkan meninggalkannya... Jumlah mereka meningkat, kepadatan penduduk meningkat, penderitaan mereka meningkat, dan mereka berulang kali berada di bawah kendali militan," kata Netanyahu.

Baca juga: Donald Trump akan Beli Gaza: Ini Lokasi Real Estate Populer, Disebut Bisa Dibagi ke Negara Arab

"Mengapa kalian memenjarakan mereka? Yang dikatakan Presiden Trump hanyalah, 'Saya ingin membuka gerbang dan memberi mereka pilihan untuk pindah sementara, sementara kami membangun kembali tempat itu dan menyingkirkan militan.'" lanjutnya, merujuk pada Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.

Dalam wawancara itu, Netanyahu menegaskan Donald Trump tidak ingin mengirim tentara AS ke Jalur Gaza untuk menyingkirkan Hamas, melainkan menggunakan tentara Israel.

"Trump tidak pernah mengatakan bahwa ia ingin pasukan Amerika melakukan tugas itu, tetapi kami akan melakukannya. Hamas menyerang kami. Kami akan menghadapi mereka," jelas Netanyahu.

Ia juga membantah pendanaan untuk rencana yang diusulkan Donald Trump akan berasal dari uang pembayar pajak Amerika.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini