Israel Tutup Sistem AI di Sekolah karena AI Menolak Memberi Label Yahya Sinwar Sebagai Teroris
TRIBUNNEWS.COM- Menteri Pendidikan Israel Yoav Kisch mengumumkan penangguhan sistem kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan dalam sistem pendidikan agama negara.
Dengan alasan "banyaknya keluhan dan laporan tentang masalah yang muncul selama penggunaannya", media Israel melaporkan.
Situs berita Ynet Israel mengatakan mesin AI dalam sistem pendidikan agama negara dirancang berbeda dari sistem pendidikan negara umum karena persyaratan unik dari kerangka kerja pendidikan agama negara.
Keputusan untuk menangguhkan sistem tersebut dibuat setelah guru dan orang tua yang menguji platform tersebut mengeluh bahwa sistem tersebut berisi gambar dan konten yang tidak pantas, tambahnya mengutip pernyataan menteri Israel.
“Salah satu keluhan utama, yang juga mendapat perhatian di media sosial, berkisar pada percakapan dengan sistem. Ketika ditanya apakah Baruch Goldstein adalah seorang teroris, sistem menjawab bahwa tindakannya merupakan tindakan terorisme".
"Namun, ketika ditanya apakah tindakan Yahya Sinwar pada tanggal 7 Oktober juga harus dianggap sebagai terorisme, sistem menolak untuk menjawab, dengan alasan bahwa pertanyaan tersebut 'bersifat politis'.”
Goldstein adalah pemukim garis keras yang, pada tanggal 25 Februari 1994, memasuki Masjid Ibrahimi di Hebron yang diduduki saat salat subuh dan menewaskan 29 jamaah Muslim dan melukai lebih dari 150 orang.
Sinwar memimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas hingga ia terbunuh dalam pertempuran di Gaza tahun lalu.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR