Penjinak Bom Gaza Berharap Masuknya Peralatan Pelindung Diri untuk Atasi Bom Israel Belum Meledak
TRIBUNNEWS.COM- Kementerian Dalam Negeri Gaza hari ini mendesak pihak berwenang untuk mengizinkan masuknya peralatan perlindungan pribadi bagi tim penjinak bom untuk membongkar dengan aman persenjataan yang belum meledak yang ditinggalkan oleh tentara pendudukan Israel di daerah kantong itu.
"Kami mengimbau organisasi-organisasi bantuan internasional untuk mengizinkan akses ke peralatan perlindungan pribadi bagi tim penjinak bom yang mempertaruhkan nyawa mereka dan beroperasi dalam kondisi yang buruk tanpa peralatan keselamatan pribadi apa pun," katanya dalam sebuah pernyataan.
Seorang pakar Palestina terluka kemarin ketika sebuah persenjataan meledak saat ia mencoba membongkarnya di Gaza utara. Tiga remaja juga terluka dalam ledakan bom lainnya di timur Jabalia di Gaza utara.
Kementerian tersebut meminta warga Palestina “untuk menjauhi benda atau sisa perang apa pun demi menjaga keselamatan mereka.”
Tidak ada perkiraan jelas tentang berapa banyak warga Palestina yang terbunuh atau terluka akibat persenjataan yang belum meledak di Gaza.
Ribuan amunisi yang belum meledak yang ditembakkan oleh tentara pendudukan Israel masih tersebar di Gaza sejak 7 Oktober 2023, media Israel melaporkan pada bulan Januari.
Tentara pendudukan menembakkan puluhan ribu amunisi ke Gaza, dengan angkatan udara saja menjatuhkan sekitar 30.000 bom sejak melancarkan perang genosida di daerah kantong itu.
Dinas Aksi Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) menyatakan pada bulan April 2024 bahwa sekitar 7.500 ton persenjataan yang belum meledak tersebar di seluruh Gaza, sebuah proses pembersihan yang dapat memakan waktu hingga 14 tahun.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR