Kecelakaan Militer di Korea Selatan, Jet Tempur Tak Sengaja Jatuhkan Bom di Desa, 29 Korban Terluka

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JET TEMPUR KORSEL. - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CNN-News18 yang diambil pada Kamis (6/3/2025). Sebuah jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di distrik sipil selama latihan militer dengan tembakan langsung. Insiden jatuhnya bom oleh jet tempur Korea Selatan di kawasan sipil pada Kamis (6/3/2025) menyebabkan jumlah korban luka meningkat menjadi 29 orang.
JET TEMPUR KORSEL. - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CNN-News18 yang diambil pada Kamis (6/3/2025). Sebuah jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di distrik sipil selama latihan militer dengan tembakan langsung. Insiden jatuhnya bom oleh jet tempur Korea Selatan di kawasan sipil pada Kamis (6/3/2025) menyebabkan jumlah korban luka meningkat menjadi 29 orang.

TRIBUNNEWS.COM – Insiden jatuhnya bom oleh jet tempur Korea Selatan di kawasan sipil pada Kamis, 6 Maret 2025, telah menyebabkan jumlah korban luka meningkat menjadi 29 orang.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan melaporkan bahwa 15 di antara korban adalah warga sipil, sementara 14 lainnya merupakan anggota tentara.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat di sebuah desa di Pocheon, yang berjarak 40 kilometer utara Seoul.

Dua jet tempur KF-16 Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom Mk-82 seberat 500 pon (225 kilogram) di luar area yang ditentukan akibat kesalahan koordinat yang dimasukkan oleh seorang pilot.

Bom tersebut seharusnya dijatuhkan dalam latihan tembak, namun insiden ini terjadi akibat kesalahan teknis.

Korban dan Dampak

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan, Jeon Hakyu, sembilan korban yang terluka dirawat di rumah sakit, termasuk dua orang dengan cedera parah. "Korban yang terluka mengalami cedera akibat ledakan, termasuk kerusakan telinga, migrain, dan kecemasan," ujarnya.

Meskipun luka-luka tersebut tidak mengancam jiwa, insiden ini juga menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan, termasuk sebuah gereja dan tujuh bangunan lainnya.

Sekitar 50 penduduk desa terpaksa dievakuasi ke balai kota yang terletak jauh dari lokasi ledakan.

Tanggapan dan Investigasi

Pihak berwenang telah menangguhkan latihan tembak-menembak sementara hingga penyelidikan lebih lanjut dilakukan.

Meskipun demikian, militer menyatakan insiden ini tidak akan memengaruhi latihan militer gabungan besar antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang dijadwalkan dimulai pada Senin, 10 Maret 2025.

Di sisi lain, puluhan aktivis dan warga Pocheon menggelar unjuk rasa pada Jumat, menuntut penghentian latihan militer yang dianggap mengancam kehidupan dan kedamaian warga setempat. "Kami warga Pocheon mempertanyakan latihan militer ini," kata Lee Myoungwon, seorang warga Pocheon yang turut serta dalam aksi tersebut.

Penyelidikan dan Kompensasi

Angkatan Udara Korea Selatan telah memulai penyelidikan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Letnan Jenderal Park Kiwan.

Dalam penyelidikan tersebut, pihak Angkatan Udara menyampaikan permohonan maaf atas kerusakan yang ditimbulkan dan berjanji akan memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak.

Latihan tembak langsung tersebut dimaksudkan sebagai respons terhadap ancaman militer Korea Utara dan melibatkan lebih dari 160 perangkat keras militer, termasuk tank, helikopter Apache, dan jet siluman F-35.

Insiden ini menambah ketegangan di kawasan tersebut, terutama terkait dengan dampak latihan militer terhadap kehidupan sipil.

Pihak berwenang juga menyatakan komitmen untuk memastikan langkah-langkah pencegahan diambil guna mencegah kejadian serupa di masa depan.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini