News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribun Jakarta Seleb

Budi Doremi Baca Buku Terlarang Via e-Books di iPad

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Doremi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferro Maulana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesibukan sebagai penyanyi yang kian padat boleh saja membuat Budi Doremi meninggalkan hobi kekanak-kanakannya seperti bermain layangan dan bercengkrama bersama katak.

Namun, hal itu tak membuat Budi Doremi meninggalkan hobi membaca buku. Baginya, membaca bisa menjadi bahan inspirasi untuk mencipta lirik lagu. Bahkan, Budi mengaku makin tergila-gila pada hobinya yang satu itu.

"Saya ini hobi bergaul, baca, mancing, main layangan terus main kodok. Tapi sekarang saya menggilai baca buku," kata Budi saat di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Selasa (20/3/2012). Bagi Budi buku juga berfungsi sebagai jendela dunia. Banyak membaca aakan membuatnya memiliki pengetahuan. Hal itu ia yakini akan memperkaya makna di tiap lirik lagu yang ia ciptakan. Tak ragu, Budi menyebut buku sudah menjadi kebutuhan.

"Buku adalah jendela dunia. Selain itu adalah bank lirik karena lirik itu harus ditunjang dengan pengetahuan yang banyak, kalau saya nggak punya gagasan untuk lagu maka lirik saya sia-sia gitu, karena lirik itu adalah puisi. Buku adalah kebutuhan," ujarnya.

Begitu butuhnya Budi terhadap buku sampai-sampai ia mengaku selalu membawa buku setiap ia bepergian. Budi mengaku, kebiasaannya itu bisa menyulitkan mengingat fisik buku yang terkadang berbentuk besar, tebal, dan lebar. Tapi berkat kemajuan teknologi, Budi mengaku tak lagi kesulitan menyalurkan hobinya.  Aplikasi E-Book di iPad membuatnya mudah membaca berbagai jenis buku.

"Saya itu selalu bawa buku, sekarang aja saya bawa buku, bukunya gede ya?. Semenjak ada teknologi baru saya pakai buku elektronik, saya selalu bawa buku elektronik," ujarnya lalu tertawa.

Lewat aplikasi e-Books di iPad,  Budi bisa membaca buku-buku yang sulit dicari dan bahkan pernah dilarang pemerintah.

"Baca di e-book itu kalau kita susah nyarinya yah misalnya kayak buku ' Arus Balik' karya Pramoendya Toer. Itu dilarang saya dikasih oleh teman media karena bentuk fisiknya sudah nggak ada lagi. Saya berhasil mendapatkan itu," akunya.

Buku 'Ensiklopedia Wisata' dan buku karya Gunawan Muhammad menjadi buruan Budi sekarang. "Buku 'nyanyian sunyi orang bisu' karya Asmaran Gunawan Muhammad menjadi incaran saya dan Sekarang saya mau beli 'Ensiklopedia Wisata Indonesia', harganya Rp 500 ribu, tapi enggak terbeli sampai sekarang," ceplosnya.

Baca selengkapnya di Tribun Jakarta Seleb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini