TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perangkat pencetak kertas (printer) seri Deskjet memberi kontribusi pendapatan terbesar untuk divisi printer Hewlett-Packard (HP) di Indonesia. Kontribusi printer tinta ini mencapai 75 persen pada kuartal pertama 2013.
Market Development Manager Inkjet & Web Solutions Printing & Personal System Group HP Indonesia, Ellya mengatakan, hal ini dipicu banyaknya printer seri Deskjet yang ditawarkan HP. Printer seri Deskjet memiliki rentang harga dari Rp 399.000 sampai Rp 1.599.000.
"Kita mengisi semua segmen pasar, mulai dari low-end, medium, sampai high-end," kata Ellya di Jakarta, Kamis (2/4/2013). Sayangnya, Ellya enggan menyebut angka pasti pendapatan divisi printer HP di Indonesia.
Dari sisi pengguna, pelanggan printer HP yang terbanyak berasal dari Small Office dan Home Office (SOHO), Usaha Kecil Menengah (UKM), dan pengguna rumah tangga. Saat ini, lanjut Ellya, ada kecenderungan pasar mulai beralih dari printer fungsi tunggal menuju printer multi fungsi yang mencakup fungsi pindai (scan) dan penggandaan dokumen (photo copy).
Perusahaan asal Amerika Serikat ini berusaha menjaga loyalitas pelanggan dengan menyediakan cartridge berharga murah dan memberi nilai ekonomis untuk urusan cetak-mencetak. Beberapa seri printer telah didukung dengan cartridge yang bisa mencetak hingga 1.500 lembar kertas.
"Ini kita lakukan sejak 2010 untuk menjaga konsumen agar tetap loyal. Kita menurunkan harga tinta dan cartridge tapi bisa cetak banyak. Mereka bisa dapat cartridge original dengan harga terjangkau," ujar Ellya.
Setelah printer seri Deskjet, 25 persen kontribusi divisi printer HP disumbang oleh printer laser seri OfficeJet yang mengincar segmen korporasi. Rentang harga seri Office Jet antara Rp 1 juta sampai Rp 8 juta.