TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang Juni 2013, hampir setengah spam di dunia berasal dari China (24 persen) dan Amerika Serikat (17 persen). Korea Utara ada pada peringkat ketiga dengan 14 persen dari seluruh spam.
Data yang diperoleh Kaspersky Lab menemukan Korea Selatan tetap menjadi penghasil utama spam yang dikirim ke pengguna di Eropa (53,3 persen), dengan persentase yang naik sebesar 9,6 persentase poin.
Amerika Serikat (4,6 persen) dan Vietnam (3,7 persen) turun ke posisi 4 dan 5 posisi di bawah Italia (6,7 persen) dan Taiwan (5 persen). Italia naik 3,9 persentase poin dibanding Mei dimana pada Mei Italia berada di tempat ke-7.
"Seperti pada bulan-bulan sebelumnya, para penipu ini sering menggunakan trik favorit mereka: notifikasi yang mengatasnamakan perusahaan- perusahaan terkenal," kata Tatyana Shcherbakova, Analis Spam Senior, Kaspersky Lab dalam keterangannya, Rabu (31/7/2013).
Bulan Juni kemarin, jumlah serangan yang menyasar Email dan IMS meningkat drastis, karena dalam liburan musim panas jumlah pengguna e-mail dan pengguna program seperti ICQ, Jabber, Skype, dan lain-lain meningkat.
"Di pasar gelap ada permintaan besar untuk akun-akun seperti ini, yang mendorong phisher untuk mencuri detil login pengguna dan menjual di pasar gelap," katanya.