TRIBUNNEWS.COM - Scott Huffman, Kepala Conversation Search di Google, menjelaskan, Google merancang agar produk barunya itu layaknya "normal person", manusia biasa. Google fokus kepada cara bagaimana antara user dan Google Glass seperti dua sahabat karib.
Google Glass, bahkan, bisa menjadi teman karib yang jauh lebih pintar dari manusia.
"Kami seharusnya bisa (membuat Google Glass) lebih pintar dari manusia," katanya.
Bagaimana caranya? Bisa. Berdasarkan "history" dan "database". Ini salah satu contohnya: Ketika call (panggilan telepon) berbunyi di handphone, sebenarnya kita tidak tahu siapa yang menelepon. Data di phonebook yang lebih tahu.
Tambahan lagi: Google Glass bisa segera memberi tahu di mana posisi penelepon tanpa si dia memberitahu. Google location tahu posisi di mana si penelepon.(*)