TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nokia telah resmi meluncurkan Lumia 625 di Indonesia. Perangkat ini adalah ponsel Windows Phone 8 kelas menengah yang meneruskan tongkat estafet dari Lumia 620. Kendati namanya hanya berbeda satu angka dari sang pendahulu, Lumia 625 menyuguhkan sejumlah perubahan yang cukup berarti.
Perubahan yang paling terlihat mungkin adalah ukuran layar yang kini memiliki bentang 4,7 inci, naik cukup jauh dari 3,8 inci pada Lumia 620. Resolusinya sendiri tetap pada 800x480 sehingga tampilan layar Lumia 625 tak setajam ponsel-ponsel lain seukurannya yang biasa mengusung resolusi 1280x720 ke atas, meski warna-warna tetap tampak cemerlang.
Karena ukurannya itu, Lumia 625 tampak sepadan ketika disandingkan dengan produk-produk smartphone masa kini dari produsen lain, semacam Galaxy S4 dan Xperia Z. Layar berukuran jumbo memang menjadi tren di dunia smartphone belakangan ini. Mungkin karena faktor dimensi fisik itu pula, kapasitas baterai bisa didongrak dari 1300 mAh pada Lumia 620 menjadi 2000 mAh.
Perubahan lain adalah kecepatan prosesor dual-core Snapdragon S4 yang naik dari 1 GHz menjadi 2 GHz. Di luar dua aspek itu (dan konektivitas LTE yang belum bisa dipakai di Indonesia), spesifikasi selebihnya serupa dengan Lumia 620, mencakup RAM 512MB, media penyimpanan internal 8GB, slot micro-SD yang mendukung kartu memori hingga 64GB, dan kamera 5 megapixel dengan LED flash.
Dari segi bentuk fisik Lumia 625 terbilang agak berbeda dari Lumia 620 karena, itu tadi, ukuran layarnya yang lebih lebar. Bingkai (bezel) di sisi kanan dan kiri display lebih tipis untuk mengakomodir panel touchscreen yang lebih bongsor. Sudut-sudutnya pun terlihat sedikit lebih kaku dan tak terlalu membulat.
Bagian depan Lumia 625 dilapis kaca Gorilla Glass anti-gores yang tampak hitam mengilap, kontras dengan bagian belakangnya yang menggunakan plastik berwarna dengan tekstur matte yang terasa kesat di tangan. Konsep desain ini diaplikasikan secara merata di seluruh lini smartphone Lumia milik Nokia, mulai Lumia 520 hingga yang teratas Lumia 1020.
Cover belakang Lumia 625 bisa dilepas untuk mengakses slot kartu SIM dan micro-SD, tapi baterainya tak dapat dicopot seperti pada Lumia 620.
Adapun layout tombol tetap sama, seperti halnya perangkat Windows Phone lain dari Nokia, dengan tiga softbutton "home", "search" dan "return" di bagian muka. Sisi kiri bersih dari tombol, yang hampir semuanya dimuat di sebelah kanan, mencakup tombol power, pengatur volume, dan shutter kamera. Konektor jack audio 3,5mm dimuat di bagian atas.
Apabila tidak ingin memakai tombol shutter kamera, pengguna masih bisa mengambil gambar dengan menyentuh icon kamera pada interface.
Fitur kamera merupakan andalan lain dari Lumia 625. Aplikasi Smart Camera yang tertanam di OS ponsel ini memiliki sejumlah kemampuan tambahan yaitu "Action Shot", "Remove Moving Objects", "Change Faces", dan "Motion Focus". Kebanyakan fitur tersebut bergantung pada kemampuan Lumia 625 mengambil banyak gambar dalam sekali jepret.
Ketika memasuki pasaran Indoensia menjelang akhir Oktober nanti, Lumia 625 akan menjadi andalan Nokia dalam menyasar segmen menengah dan kaum muda. Ponsel ini dibanderol seharga Rp 3 juta. Mampukah Lumia 625 menarik minat pengguna di Tanah Air?