TRIBUNNEWS.COM JAKARTA- Ponsel pertama hasil kerja sama Black Berry dengan Foxconn telah menjalani proses manufaktur dan akan dirilis pertama di Indonesia pada April 2014.
Ponsel ini, yang untuk sementara diberi nama “Jakarta”, akan dibuat di pabrik baru Foxconn di Indonesia. Produk ini menargetkan negara berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin, tempat BlackBerry masih populer.
BlackBerry Jumat yang dilansir dari The Wall Street Journal mengumumkan kerugian kuartal terbesarnya, 4,4 miliar dollar Amerika , dan mengatakan perusahaan kesulitan menjual produk smartphone barunya.
Meski demikian saham BlackBerry naik setelah CEO interim, John Chen, mengumumkan kerja sama manufaktur baru. Menurut Chen, bersama dengan perubahan fokus perusahaan ke arah software dan layanan, kontrak manufaktur itu pada akhirnya dapat menghasilkan keuntungan bagi BlackBerry.
BlackBerry telah mengeluarkan total 2,6 miliar dollar Amerika terkait inventaris dalam dua kuartal terakhir. Dalam kuartal berikutnya, BlackBerry pun masih harus menanggung biaya untuk ponsel-ponsel yang tak terjual. Pada kuartal III kemarin, BlackBerry hanya menjual 1,1 juta ponsel baru. Angka ini turun drastis dari puncak penjualan pada kuartal IV 2010 ketika BlackBerry menjual 14,6 juta smartphone baru. (WSJ)