TRIBUNNEWS.COM – Makin tinggi nyiur, makin kencang angin yang berembus. Jejaring sosial Path memang sedang menuai popularitas. Bahkan baru-baru ini jejaring sosial tersebut mendapatkan investasi dari pengusaha Indonesia.
Namun, popularitas Path tersebut digunakan sekelompok orang untuk kepentingan tertentu.
Pada Kamis (16/1/2014), Path mengatakan melalui akun Twitter resminya bahwa pihaknya telah mengalami serangan spam atau pesan sampah.
"Beberapa pengguna kami telah menerima pesan sampah sebagai bagian dalam serangan cyber ini, namun data personal pengguna tetap aman," demikian tanggapan resmi Path.
Dikutip dari Cnet, pesan sampah yang menyerang sebagian pengguna Path tersebut masuk ke dalam fitur Messages, di mana pengguna biasa melakukan percakapan.
Akun yang tak dikenal tiba-tiba akan muncul dan menampilkan pesan yang kesannya menggoda
Path tidak merinci secara detail berapa tepatnya jumlah pengguna yang terkena spam, serta dugaan siapa pelaku penyebar pesan sampah tersebut.
Tahun lalu, pengguna Path juga melaporkan keanehan yang dialami saat menggunakan jejaring sosial ini. Aplikasi Path dilaporkan mengirim SMS ke beberapa kontak yang terdapat di dalam smartphone.
Pesan tersebut berisi ajakan untuk bergabung dalam jejaring mereka. Namun, Path menampik melakukannya dengan memberikan alasan bahwa hal tersebut terjadi karena kesalahan operator seluler.
Serangan terhadap jejaring sosial lain juga baru-baru ini terjadi pada Snapchat. Banyak yang melaporkan bahwa akun milik mereka kebanjiran pesan sampah.