TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Koleksi foto di masa lampau memiliki nilai yang sangat berharga. Apalagi yang berbentuk negative film dengan berbagai ukuran mulai 35mm sampai dengan format medium yang membutuhkan perhatian lebih dalam penyimpanan.
Berbagai sejarah dan momen menarik tentunya tidak akan terulang lagi. Fisik foto-foto tersebut yang berupa lembaran kertas foto atau pun masih dalam wujud film sangat rentan rusak atau hilang.
Canon melalui pt. Datascrip sebagai authorized distributor-nya di Indonesia menghadirkan CanoScan 9000F Mark II. Scanner tipe flatbed ini bukan hanya memindai dokumen atau foto saja akan tetapi mampu memindai film dalam format medium, sangat tepat bagi kalangan profesional industri kreatif dan fotografi.
Tidak seperti scanner biasa, CanoScan 9000F Mark II yang dibekali dengan sensor Charged Coupled Device (CCD) yang sanggup memindai dokumen reflektif standar hingga resolusi 4.800x4.800 dpi, serta dokumen transparan seperti film hingga resolusi yang sangat detil 9.600 x 9.600 dpi. Kedalaman warna yang dimiliki hingga 48-bit memastikan tampilan warna yang dihasilkan kaya dan sangat akurat, serta jaminan kualitas gambar untuk pembesaran dan pencetakan resolusi tinggi.
Adaptor film yang tersedia pada scanner ini memberikan kemudahan dan kecepatan kepada pengguna dalam pengoperasiannya. Untuk memindai film, CanoScan 9000F Mark II dibekali dengan template film negatif 35 mm untuk 12 frame, sedangkan untuk film positif 35 mm bisa memuat 4 frame, serta 1 frame untuk film format medium 120 mm. Kecepatan memindai satu frame film negatif 35mm sekitar 18 detik (resolusi 1.200 dpi). Untuk memindai file ukuran A4 (300dpi), scanner ini hanya butuh waktu 7 detik.
Pengguna semakin dimanjakan dengan adanya 7 tombol EZ sehingga operasional jadi lebih sederhana. Anda bisa langsung mengatur hasil akhir yang diinginkan, baik itu berupa file PDF, Auto-Scan, copy atau mengirimkannya langsung dengan email, cukup menekan salah satu tombol tersebut. Untuk tombol Auto-scan dapat secara otomatis menyimpan file hasil pemindaian sesuai dengan file aslinya. Ketika file yang dipindai dalam wujud dokumen maka akan tersimpan dalam format PDF, sedangkan jika gambar yang dipindai maka akan disimpan secara otomatis dalam format JPG.
Scanner ini juga dilengkapi dengan teknologi Film Automatic Retouching and Enhancement (FARE) Level 3 yang mampu memperbaiki kualitas gambar dengan menghapus debu dan mengembalikan film yang tergores. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan cahaya inframerah. Canon juga telah menambahkan fitur Auto Photo Fix II dan Auto Document Fix untuk mengatur kualitas akhir dari gambar yang dipindai. Auto Photo Fix II memberi Anda kemudahan untuk memperbaiki kesalahan yang sering dijumpai, seperti gambar yang memudar, skin tones yang berlebihan. Demikian juga fitur Auto Document Fix dengan kemampuan analisa gambar dan koreksi data secara otomatis membuat hasil akhir dari pemindaian jadi lebih sempurna.
“CanoScan 9000F Mark II ini sangat tepat untuk kalangan profesional di industri kreatif, fotografi atau pun masyarakat umum. Mereka dapat mendokumentasikan dokumen atau foto bahkan dalam bentuk film format medium ditransfer ke dalam format digitial dengan scanner ini,. Dengan dibekali teknologi FARE, CanoScan 9000F Mark II secara otomatis mendeteksi dan mengkoreksi kualitas gambar dari file aslinya. Menjadikan hasil pindaian jadi lebih sempurna,” ujar Merry Harun, Canon Division Director,
pt. Datascrip selaku authorized distributor Canon di Indonesia memasarkan CanoScan 9000F Mark II dengan harga Rp 2.775.000,-