TRIBUNNEWS.COM, JaKARTA - Dell mengidentifikasi lima tren teknologi yang akan mempengaruhi pembuat keputusan TI di tahun 2014. Kelima tren tersebut, termasuk kebutuhan data yang naik tajam, komputasi awan (cloud computing) dan semakin banyaknya perangkat pribadi yang digunakan mengakses jaringan perusahaan, mempercepat perubahan yang dilakukan berbagai organisasi dalam mengelola bisnis mereka. Berbagai tantangan dan kesempatan tersebut semakin jelas terlihat, dan
akan menjadi faktor penentu dalam pembuatan keputusan TI dan bisnis di tahun 2014.
Catherine Lian, Managing Director, Dell Indonesia, menyatakan, Dell berada dalam posisi yang unik
untuk membantu konsumen menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan nilai tambah bisnis riil dengan solusi dan layanan TI end-to-end kami.
Dell berharap dapat membantu para konsumen meningkatkan kemampuan TI mereka melalui transformasi pusat data, peningkatan produktivitas dengan memungkinkan tenaga kerja generasi baru secara aman terhubung
dengan data perusahaan di mana pun, kapan pun dan menggunakan perangkat apa pun; mengendalikan banjir data dan memanfaatkan informasi tersebut untuk menghasilkan keunggulan kompetitif; dan melindungi organisasi mereka dari berbagai ancaman TI, baik dari dalam maupun luar.
Nah berikut ini trendnya :
- Satu Tipe Cloud Tidak Berlaku Seragam.
Sebelumnya sebagian besar perusahaan langsung menerapkan komputasi awan dengan mengadopsi layanan cloud tanpa mempertimbangkan ukuran maupun bidang usaha perusahaannya. Tapi komputasi
awan telah mencapai titik perubahan, dan seperti yang diperkirakan Forrester dalam Cloud Computing Playbook-nya, kini perusahaan-perusahaan menyadari bahwa mereka perlu memiliki strategi komprehensif sebelum ambil bagian dalam cloud.
Di tahun 2014, berbagai organisasi tersebut akan semakin menyadari bahwa tidak ada tipe cloud yang seragam. Semakin banyak organisasi yang tertarik dengan berbagai pilihan yang ada, termasuk jenis-jenis cloud – publik, privat atau hibrid, serta bagaimana cara memastikan keamanan data yang bergerak masuk dan keluar jaringan cloud. Faktor keamanan tetap menjadi perhatian utama perusahaan, terutama dengan semakin banyaknya karyawan yang memanfaatkan layanan cloud dan situs media sosial gratis untuk memindahkan dokumen-dokumen perusahaan.
- CYOD adalah BYOD yang baru
Perusahaan-perusahaan di Indonesia dan Asia Pasifik telah bereksperimen dengan konsep Bring Your Own Device (BYOD), yaitu mengizinkan karyawan menggunakan komputer pribadi atau perangkat mobile mereka untuk bekerja. Tapi BYOD juga menciptakan tantangannya tersendiri. Para CIO kerap khawatir tidak dapat mengontrol perangkat yang digunakan, dan mereka juga khawatir jaringan perusahaan akan rentan terhadap data pribadi, virus, aplikasi, port terbuka dan layanan cloud para karyawan.
Dell melihat bahwa model bisnis mobilitas alternatif yang akan coba diterapkan oleh berbagai perusahaan di tahun 2014 adalah Choose Your Own Device (CYOD). CYOD bisa menjembatani dilema antara perangkat yang dipilih karyawan dan kebutuhan CIO untuk melakukan kontrol dan memastikan
keamanan sistem dan data perusahaan. Alternatif ini memungkinkan perusahaan menawarkan
perangkat sesuai pilihan karyawan yang memiliki sistem keamanan dan standarisasi yang sesuai
kebijakan perusahaan. Dengan CYOD, para CIO dengan mudah dapat mengendalikan implementasi berbagai pilihan perangkat dengan konfigurasi keamanan yang tepat.
- Beralih dari Kegiatan Transaksi ke Hubungan Digital dengan Media Sosial
Saat ini konsumen-konsumen yang saling terhubung adalah individu-individu yang memiliki minat yang berbeda satu sama lain. Media sosial memungkinkan berbagai organisasi bisa lebih mudah memahami, menghubungkan dan memberikan hasil kepada target pasar yang dituju dengan cara-cara yang lebih relevan dan khusus. Strategi real-time ini semakin populer, khususnya karena konsumen biasanya bisa memberikan ide–ide terbaik, karena mereka adalah juga pengguna berbagai produk dan layanan.
Media sosial di tahun 2014 akan menjadi lebih dari sekedar alat untuk berbagai perusahaan. -Media sosial akan menjadi perpanjangan tangan berbagai merek dan hubungan mereka dengan konsumen. Dell percaya bahwa masukan konsumen adalah pelajaran terbaik, dan menelusuri masukan konsuman menggunakan media sosial memainkan peranan yang sangat penting. Saat ini Dell menawarkan layanan
konsultasi media sosial lengkap, termasuk secara aktif membantu sebagian besar konsumen dalam
menyusun strategi, merencanakan dan mengeksekusi aktivitas media sosial mereka.
- Big Data Analytic Semakin Mudah Diimplementasikan
Berbagai organisasi menggunakan big data analytic agar dapat menjalankan kegiatan operasional mereka dengan lebih baik dan memahami bisnis mereka, konsumen mereka dan faktor-faktor yang mempengaruhi para konsumen tersebutserta lingkungan tempat mereka beroperasi. Melihat kesuksesan
beberapa pihak memanfaatkan big data , berbagai organisasi tersebut semakin ingin tahu bagaimana cara mereka dapat memanfaatkan informasi dari analisa big data agar bermanfaat bagi bisnis mereka.
Tapi mengubah data menjadi keputusan menjadi sulit jika seseorang harus mempertimbangkan
peningkatan volume, kecepatan, jenis dan volatilitas data. Pertimbangan lainnya adalah semakin banyaknya aktifitas dan data yang dihasilkan mesin. Sayangnya, tidak semua organisasi siap melakukan investasi besar untuk hardware ataupun memiliki kemampuan internal untuk membangun dan mengelola infrastruktur analisa big data yang kompleks.
- Kemanan Adalah Inti Dari Strategi Bisnis
Berbagai tantangan besar yang mempengaruhi industri TI dewasa ini menunjukkan betapa pentingnya bagi berbagai organisasi untuk beralih dari kebijakan mengatur keamanan secara terpisah. Semakin banyak organisasi yang akan menerapkan strategi holistik yang fokus untuk menghubungkan fitur keamanan dengan infrastruktur, informasi dan aplikasi-aplikasi penting bagi organisasi tersebut.
Di masa yang semakin penuh risiko ini, organisasi-organisasi tidak lagi bisa melihat keamanan hanyalah sebagai salah satu komponen dari strategi TI mereka. Sebaliknya, mereka harus belajar bahwa keamanan adalah strategi bisnis di tahun 2014. Tujuannya adalah untuk melindungi data dimanapun data itu berada – di jaringan, di cloud, atau pun di perangkat mobile. (Eko Sutriyanto)