TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Panasonic melalui PT Datascrip selaku authorized distributor di Indonesia meluncurkan produk proyektor terbarunya yakni Panasonic PT-DW 105 XEA.
Proyektor seri PT-DW 105 XEA ini bukan sekedar proyektor biasa, melainkan proyektor berteknologi 3-chip Digital Light Processing (DLP) yang merupakan teknologi tertinggi di kelasnya.
Selain itu proyektor ini diklaim juga merupakan proyektor hemat energi. Demikian diungkapkan Jeremy Hermanto, Division Manager, PT Datascrip dalam pers rilis yang diterima Warta Kota, Selasa (1/4/2014).
Jeremy mengatakan kelebihan lainnya yang ditawarkan oleh proyektor ini yakni tingkat ANSI Lumens yang tinggi, dimensi yang ringkas, serta penuh fitur menarik.
"Agar kualitasnya terjaga, proyektor Panasonic ini dibuat langsung dari Jepang di bawah kendali kualitas yang sangat ketat," katanya.
Selain itu, kata Jeremy, agar tampilannya tetap detil dan tajam, Panasonic melengkapi proyektor ini dengan Dynamic Iris yang memiliki rasio kontras tinggi, yakni 10.000:1. Dengan demikian, hasil yang ditampilkan oleh proyektor ini lebih optimal dengan proyeksi gambar yang sangat nyata, cerah, dan menyerupai warna aslinya.
Ditambah lagi dengan hadirnya 3-chip DLP yang sanggup memproyeksikan tampilan hingga kedalaman gambar mencapai 1.049.088 (1.366 x 768 piksel) x 3, sehingga total piksel yang dihasilkan oleh Panasonic PT-DW105XEA mencapai 3.147.264 piksel.
Menurutnya, the show must go on adalah kata-kata yang sangat tepat menggambarkan sistem Dual-Lamp dari Panasonic. Bila salah satu lampu mati, proyektor masih tetap menyala dan tidak akan mengganggu pertunjukan yang sedang berjalan. Selain itu, dengan mode Relay Lamp, proyektor dapat dinyalakan terus-menerus selama 24 jam dalam 7 hari dengan menggunakan lampu secara bergantian.
Tidak hanya itu saja, di dalam proyektor ini dilengkapi pula dengan Auto Cleaning Filter yang secara otomatis akan membersihkan permukaan filter bila dirasa sudah tersumbat. Fitur tersebut bisa menyingkirkan debu-debu yang telah memenuhi permukaan filter sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan.
"Hal tersebut membuat perawatan proyektor akan semakin mudah, filter menjadi lebih awet serta bisa bertahan hingga lebih dari 10.000 jam," katanya.
Menurut Jeremy, kemudahan menempatkan proyektor merupakan faktor yang penting karena harus menyesuaikan dengan desain ruangan yang sudah jadi. Beberapa fitur yang mendukung adalah Lens Shift dan Multi-screen Processor. Lens Shift memungkinkan proyektor tidak harus selalu diletakkan pas di tengah layar. Proyektor ini dapat dirotasi hingga 360 derajat secara vertikal sehingga memudahkan pemasangan pada berbagai posisi untuk beragam kebutuhan.
"Beragamnya pilihan lensa mulai dari short-throw, long-throw zoom hingga fixed-throw lenses ditambah lagi posisi lensa yang berada di tengah turut memudahkan pada saat instalasi," katanya.
Menurutnya pengguna bisa menggunakan lebih dari satu proyektor bila ingin menampilkan proyeksi pada layar yang sangat besar. Teknologi Multi-Screen Processor di dalam proyektor ini mampu menggabungkan secara bersamaan hingga 100 unit proyektor (10x10 unit) tanpa mengalami overlapping pada tampilan gambarnya dan warnanya tetap selaras.
Hemat Energi
Jeremy menjelaskan proyektor terbaru ini sudah mendukung kegiatan ramah lingkungan, seperti tidak menggunakan bahan timah pada saat mematri peralatan elektronik di atas PCB (Printed Circuit Board).
Selain itu, proyektor ini hanya membutuhkan daya sebesar 0,3 W pada saat stand-by, dan bila tidak ada input sinyal proyektor akan mengaktifkan fitur Auto Power Save untuk menghemat pemakaian konsumsi listrik.
"Hadirnya Panasonic PT-DW105XEA tidak hanya mampu menghadirkan proyeksi gambar yang tajam dan jernih, melainkan proyektor ini juga ramah lingkungan dengan perawatannya yang mudah," katanya.
Kekuatan ANSI Lumens yang tinggi didukung dengan hadirnya fitur UHM (Ultra High-performance) dual-lamp keluaran Panasonic yang memiliki daya masing-masing lampu 355 watt, menurut Jeremy, menjadikan proyektor ini tepat untuk penggunaan di ruang yang luas. "Seperti auditorium, museum, aula pertemuan ataupun di gedung teater," katanya.
Dimensi proyektornya yang ringkas (530 × 200 × 548,5 mm), tambahnya, membuat proyektor ini mudah dibawa kemana saja dan bisa digunakan kapan saja. Hal ini cocok digunakan pada bidang usaha yang memiliki mobilitas tinggi maupun digunakan untuk usaha rental. Meskipun dimensinya tergolong ringkas, namun Panasonic berhasil membenamkan lumens yang tinggi ke dalam seri PT-DW105XEA yakni 10.000 lumens.
Dukungan DICOM Simulation Mode, membuat proyektor ini bisa digunakan untuk bidang lainnya, seperti di rumah sakit.
"Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) yang dimiliki oleh proyektor ini sudah memenuhi syarat standar yang bisa digunakan oleh dunia medis, yakni DICOM part 14. Dengan demikian, Panasonic PT-DW105XEA mampu memproyeksikan gambar grayscale, seperti X-Ray menjadi lebih jelas," tuturnya.
Ia mengatakan PT Datascrip selaku authorized distributor produk Panasonic di Indonesia, memasarkan proyektor Panasonic PT-DW105XEA dengan harga US$ 16.700.(Budi Malau)