TRIBUNNEWS.COM – Kejadian tidak mengenakkan kembali menimpa pemakai Google Glass. Kali ini yang menjadi korban adalah seorang wartawan bernama Kyle Russel yang mengenakan perangkat itu sehabis meliput sebuah aksi protes terhadap Google di San Francisco, Amerika Serikat.
Russel yang bekerja untuk Business Insider sedang berjalan ke stasiun kereta di district Mission ketika seorang perempuan tiba-tiba berseru "Glass!". Sang perempuan lalu menjambret kacamata pintar itu dari kepalanya.
Russel dan seorang temannya kemudian mengejar sang perempuan, namun dia berhasil kabur setelah membanting Google Glass yang bersangkutan ke tanah.
"Nada suara ketika berteriak 'Glass!' dan caranya membanting mengesankan dia memang berniat merusak perangkat itu," ucap Russel kepada Mashable saat menceritakan kejadian tersebut.
Dia menambahkan sang perempuan mengenakan jaket kulit dan sepatu bot berwarna hitam. Rambut di dua sisi kiri dan kanan kepalanya dicukur. Berdasarkan penampilannya, Russel berpendapat bahwa si perempuan bukan bagian dari kelompok orang yang melakukan protes terhadap Google.
Sayang, Google Glass milik Russel ternyata mengalami kerusakan parah setelah dibanting. Dia mengatakan perangkat seharga 1.500 dollar itu kini tak merespon suara ataupun sentuhan pada touchpad.
Sebelumnya, pada Februari lalu di kota yang sama, seorang perempuan bernama Sarah Slocum juga mengalami penyerangan yang dipicu oleh Google Glass yang dikenakannya. Perangkat ini ramai menimbulkan kontroversi terkait soal privasi orang-orang di sekitar pemakai Google Glass.