TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Canon memiliki lini produk yang kuat pada kamera digital single lens reflex (DSLR). Di Indonesia, perusahaan itu mengklaim menguasai sekitar 60 persen pasar kamera DSLR.
Sejak tahun 2003 silam, Canon mengklaim telah menguasai pasar kamera DSLR secara global. “Di Indonesia, kami bahkan telah menguasai pasar DSLR sejak 15 tahun lalu,” kata Archie Yeow, Assistant Marketing Manager Image Communication Product Canon Singapura, saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Pada 2013 lalu, penjualan kamera secara keseluruhan di Indonesia mencapai 1,3 juta unit. Dari jumlah itu, penjualan kamera DSLR menyumbang 330 ribu unit. Archie mengklaim penjualan kamera DSLR dari Canon mencapai 198 ribu unit atau meraih 60 persen pada 2013.
Kamera Saku
Di tengah gempuran produk ponsel pintar, industri kamera di Indonesia menurunkan target penjualannya di tahun 2014 menjadi 1,2 juta unit. Penurunan target itu disebabkan oleh menurunnya penjualan kamera saku yang pasarnya digerus oleh ponsel pintar.
“Penjualan kamera saku terus turun, salah satunya karena smartphone. Tapi kalau kamera DSLR sejauh ini terus tumbuh,” ujar Sintra Wong, Division Manager Image Communication Product dari Datascrip, perusahaan yang jadi distributor tunggal kamera Canon di Indonesia sejak 2007.
Penjualan kamera saku di tahun ini diproyeksi mencapai 800 ribu unit karena banyak produsen yang bermain di segmen itu. Dari jumlah itu, Canon berharap bisa meraih pangsa pasar 31 persen atau sekitar 250 ribu unit.
Canon berusaha menggenjot penjualan kamera saku dengan meluncurkan G1X Mark II yang menjadi produk kamera saku andalan, serta PowerShot N100 yang memiliki nilai unik karena dibekali dua lensa di bagian depan dan belakang.
Mirrorless
Sayangnya, Canon tidak terlalu gencar bermain di kategori kamera mirrorless yang diprediksi bakal jadi tren dalam bisnis fotografi digital karena menawarkan bentuk yang lebih compact serta bobot ringan. Hal serupa juga dilakukan oleh Nikon. Kesempatan itu akhirnya dimanfaatkan oleh para produsen kamera yang kurang memiliki lini produk kuat pada kategori DSLR, seperti Sony, Lumix, dan Fuji Film.
Sebagai distributor produk kamera, pihak Datascrip membenarkan bahwa tren mirrorless memang meningkat, namun dari sisi kuantitas jumlahnya masih kecil jika dibandingkan dengan DSLR.
Penjualan kamera DSLR itu sendiri diproyeksi mencapai 350 ribu unit pada 2014 di Indonesia. Canon optimis dapat meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 63 persen atau menjual sekitar 220 ribu unit kamera DSLR.
Canon berusaha meningkatkan penjualan DSLR melalui produk seri EOS 1200D yang dijual dengan harga Rp 5.650.000 dan ditujukan untuk pengguna pemula.
Canon Klaim Rajai Kamera DSLR di Indonesia
Editor: Fajar Anjungroso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger