News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei BSA : 84 Persen Software di PC Indonesia Tidak Berlisensi

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Meski pengguna komputer menilai, risiko ancaman keamanan dari malware namun faktanya sebagian besar masih menggunakan software tanpa lisensi. 

Survey The Software Alliance (BSA)  menunjukkan masih 84 persen dari seluruh software yang dipasang pada komputer pribadi di Indonesia selama tahun 2013 justru tidak berlisensi secara benar.

"Kebanyakan orang tidak tahu apa yang dipasang ke dalam sistem komputer mereka. Itulah yang harus diubah," kata Presiden dan CEO BSA, Victoria Espinel, Rabu (25/6/2014). 

Survei juga menemukan kerugian bisnis bagi produsen software asli akibat penggunaan software tidak berlisensi itu bernilai Rp 17,3 triliun (US$ 1,46 miliar).

Di antara risiko-risiko yang terkait dengan software tidak berlisensi, 64 persen pengguna komputer di dunia paling mencemaskan terbukanya akses masuk secara gelap bagi para hacker serta 59 persen lainnya mencemaskan risiko kehilangan data. 

Para manajer TI di seluruh dunia mengungkapkan kecemasan yang dapat dimengerti bahwa software tidak berlisensi dapat menyebabkan kerusakan. 

Namun tidak sampai separuh dari mereka yang mengaku sangat yakin bahwa software yang digunakan di perusahaan mereka memang asli dan berlisensi dengan benar.

Hanya 35 persen perusahaan yang disurvey telah memiliki peraturan tertulis, yang mewajibkan penggunaan software asli dan berlisensi dengan benar.


Espinel menyarankan agar perusahaan-perusahaan mempertimbangkan program pengelolaan aset software (Software Asset Management /SAM) yang lebih kokoh, dengan mengikuti pedoman-pedoman yang diakui secara internasional.


Survey BSA Global Software dilakukan setiap dua tahun untuk BSA oleh lembaga riset pasar International Data Corporation (IDC), yang tahun ini mewawancarai pengguna komputer di 34 pasar termasuk hampir 22.000 konsumen dan perusahaan pengguna komputer pribadi(PC) serta lebih dari 2.000 manajer Teknologi Informasi. (Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini