Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM – Microsoft mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18.000 karyawannya mulai 2015, di mana sebanyak 12.500 karyawan di antaranya berasal dari unit bisnis Microsoft Mobile yang sebelumnya dikenal sebagai unit bisnis ponsel dan layanan Nokia.
Saat ini Microsoft sedang mendaftar nama 13.000 karyawan yang akan diberhentikan dalam waktu enam bulan ke depan. PHK kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Microsoft. Sebelumnya, pada 2009 silam, Microsoft sempat memberhentikan 5.800 karyawan.
Data bulan Juni 2014 mencatat Microsoft memiliki 127.104 karyawan. PHK yang akan dilakukan ini bakal mengurangi setidaknya 14 persen jumlah karyawan saat ini.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, PHK besar-besaran tersebut bakal menghemat biaya operasional Microsoft sebesar 600 juta dollar AS dalam waktu 18 bulan. Informasi lebih lanjut soal PHK dan strategi Microsoft di masa depan akan diumumkan dalam rapat laporan keuangan 22 Juli mendatang.
"Pengurangan tenaga kerja kami terutama didorong oleh dua hal: penyederhanaan untuk mengintegrasikan unit bisnis perangkat dan layanan Nokia serta menyelaraskan strategi," kata Nadella seperti dikutip dari The Verge, Kamis (17/7/2014).
Android Nokia X juga dihentikan
Pada kesempatan ini, Nadella juga berkata bakal menghentikan produksi ponsel Nokia X yang berbasis Android. Di masa depan, Nokia X akan menjadi bagian dari ponsel seri Lumia dengan harga ekonomis dan tak lagi menggunakan sistem operasi Android.
"Kami berencana mengalihkan desain produk Nokia X menjadi Lumia yang menjalankan Windows," tulis Nadella dalam sebuah memo. "Ini dibangun di atas keberhasilan kami dalam ruang ponsel pintar terjangkau dan sejalan dengan fokus kami pada Windows Universal Apps."
Nokia X pertama kali diperkenalkan pada Februari 2014 dalam ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol.
Sejauh ini, Microsoft baru menjual dua model Nokia Android, yaitu Nokia X dan XL. Ada model baru bernama Nokia X2 yang diperkenalkan beberapa waktu lalu namun belum dipasarkan.