News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

iPhone 6 Suburkan Bisnis Calo Antrean

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Sebuah video berdurasi 6 menit mengungkap fakta baru penjualan iPhone 6 di kota New York, AS. Ternyata, dari banyaknya antrean tersebut, terdapat calo-calo iPhone 6 yang menjualnya kembali ke orang lain.

Video yang dibuat oleh Casey Neistat itu merekam aktivitas antrean di beberapa Apple Store di kota New York. Ternyata dari beberapa antrean itu, Neistat melihat adanya kesamaan pola.

Ia melihat bahwa dari semua antrean, terdapat satu atau lebih warga Tiongkok yang mengantre, beberapa di antaranya bahkan sudah tergolong manula. Karena seperti terstruktur di berbagai tempat, Neistat menyebutnya seperti mafia. Tak jarang, selama antrean tersebut, banyak timbul masalah dengan pihak kepolisian yang mengatur.

Hingga akhirnya pada hari penjualan iPhone 6 tiba, mereka masuk ke Apple Store tempat mereka mengantre satu persatu. Semuanya juga memiliki kesamaan, yaitu membeli barang lebih dari satu dan membayarnya dengan uang tunai.

Setelah dua, tiga, bahkan empat unit iPhone 6 berada di tangan, Neistat kemudian merekam transaksi warga Tiongkok itu dengan orang lain di luar Apple Store.

Selain menawarkannya ke orang lain, beberapa di antaranya juga tertangkap kamera menyerahkan iPohone 6 yang diantrenya ke orang lain, tak jauh dari Apple Store tempat mereka bertransaksi.

Bisnis calo iPhone 6 ini disebut oleh The Verge sebagai bisnis yang menguntungkan. Pasalnya, di Tiongkok sendiri peluncuran iPhone 6 harus ditunda karena masalah regulasi.

Dengan demikian, hal itu memunculkan kesempatan bisnis pasar gelap iPhone 6 di Tiongkok. Di pasar gelap itu, harga iPhone 6 Plus 128 GB bisa dijual hingga lebih dari dua kali lipatnya, 2.580 dollar AS (atau sekitar Rp 30 juta).

Video yang dibuat oleh Neistat setidaknya telah membuka mata, bahwa antrean iPhone saat ini sudah tidak semenyenangkan sebelumnya. Banyak pihak-pihak oportunis yang juga memanfaatkannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini