Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk lebih memberikan pengalaman menarik bagi penikmatnya, botol bir Heineken kali ini bisa mengeluarkan cahaya saat terdengar suara musik berdentam atau saat bersulang.
Dalam puncak perayaan kampanye digital global “Open Your City” tahun ini di Jakarta, Heineken memperkenalkan Heineken Ignite bottle yang juga pernah dikenalkan di ajang Milan Design Week bulan April 2014 lalu.
Botol bir igNITE ini terlihat keren karena dapat menyala otomatis manakala diperdengarkan suara musik yang cukup keras atau saat bersulang dengan cara dibenturkan dengan botol lainnya. Meski terkesan lucu namun rupanya ini merupakan cara baru Heineken untuk lebih memberi kesan meriah bagi penikmat bir mereka saat mereka nonton konser musik atau kala bersosialita dengan kawan-kawannya.
“Heineken secara eksklusif memperkenalkan teknologi inovatif yang memberikan konsumen pengalaman baru dalam menikmati Heineken. Lewat teknologi sensor mikro dan wireless, sensasi igNITE Bottle tentunya akan membangun sebuah pengalaman sosial yang unik bagi konsumen malam ini,” jelas Jessica Setiawan, Marketing Manager Heineken.
Heineken Ignite Bottle memang menggunakan sensor mikro dan teknologi jaringan nirkabel (wireless) untuk merasakan getaran sehingga saat sedang bersulang atau menerima getaran suara serta data tertentu. Sensor tersebut selanjutnya akan memicu cahaya untuk menerangi botol.
Sistem botol interaktif ini terdiri dari 8 lampu LED, 8-bit microprocessor dan sensor accelerometer. Selain itu ternyata lampu pada botol dapat diaktifkan dari jarak jauh, sehingga masing-masing botol menjadi sumber cahaya aktif yang bisa dikendalikan oleh software DJ untuk mengharmonisasi semua lampu botol dengan hentakan musik.
Kehadiran botol igNITE termasuk dalam program kampanye global “Open Your City” yang diikuti oleh 170 negara di dunia termasuk Indonesia dengan maksud mengajak konsumen untuk menjelajahi pengalaman baru di kota di mana mereka tinggal.
Dalam Kampanye ini, Heinneken memperkenalkan enam varian botol edisi terbatas City Edition yang bertuliskan enam kota besar dunia (New York, Rio de Jeneiro, Shanghai, Amsterdam, London) dan juga Jakarta.