TRIBUNNEWS.COM - Tepat pada Senin (9/5/2016), fenomena langka gerhana Merkurius dapat disaksikan.
Gerhana ini akan memperlihatkan siluet titik kecil yang merupakan wujud Merkurius, melintas permukaan matahari.
Karena itu, gerhana kali ini tidak akan sampai menciptakan kegelapan seperti saat gerhana matahari.
Namun, untuk menyaksikannya tetap harus menggunakan kacamata khusus, karena posisinya mengharuskan untuk memandang ke arah matahari.
Menurut National Geographic, fenomena ini bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia sekitar senja.
Gerhana akan berlangsung selama 7,5 jam dan kemungkinan dapat disaksikan di Aceh dan Sumatera Utara.
Sedangkan, penampakan gerhana ini akan jelas terlihat di wilayah AS dan Eropa Barat, serta beberapa wilayah di Afrika dan Asia.
Dikatakan langka karena fenomena ini terakhir kali terjadi 10 tahun lalu.
Reuters mengatakan planet yang kecepatan orbitnya tercepat di tata surya itu akan melintas matahari lagi pada 2019 mendatang.
Setelah itu, fenomena gerhana Merkurius baru akan bisa dinikmati lagi sampai 2032. (Washington Post/National Geographic/The Guardian)