TRIBUNNEWS.COM - Kanker payudara yang banyak diderita oleh perempuan saat ini ternyata bukan penyakit baru.
Mumi Putri Siberia yang ditemukan tahun 1993 di Kurgan, Republik Altai Rusia, memberikan petunjuk bahwa kanker itu sudah ada sejak 2.500 tahun lalu.
Mumi digali dari makam esnya yang terletak di ketinggian 8200 kaki di Platau Ukok.
Diberitakan Daily Mail beberapa hari lalu, Mumi itu kini akan dipamerkan di sebuah museum di Republik Altai, negara bagian Rusia yang berbatasan dengan Mongolia, China, dan Kazakhstan.
Ilmuwan mengatakan, Putri Ukok merupakan penderita kanker payudara pertama di dunia.
Tanda-tanda kanker payudara terlihat dari hasil pindaian dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang dilakukan oleh para ilmuwan tahun 2014 lalu.
Ilmuwan menemukan, ada struktur asimetris pada bagian payudara kanan Putri Ukok.
Sementara itu, hasil pindaian pada tulang dada menunjukkan adanya kontur yang terdistorsi, petunjuk kemungkinan serangan kanker payudara yang melebar.
Penyakit ganas diduga mulai menyerang sang putri pada usia 20 tahun. Tubuh mengurus hingga ajalnya tiba.
Sang putri diduga berjuang melawan kanker selama 5 tahun. Kepalanya botak, membuatnya harus mengenakan wig yang dibuat dari bahan ekor kuda.
Untuk meredakan sakit, Putri Ukok menghisap cannabis. Kotak beruisi cannabis yang ditemukan bersama mumi memberi petunjuk.
Selain meredakan sakit, cannabis juga bisa mampu membuat Putri Ukok berada dalam kondisi "melayang", memungkinkannya berhubungan dengan roh-roh suci.
Meski demikian, ilmuwan menduga bahwa bukan penyakit tersebut yang merenggut nyawa Putri Ukok.
Ada tanda trauma parah berupa patah tulang. Itu membuat ilmuwan menduga kematian Putri Ukok disebabkan oleh jatuh dari ketinggian.
Putri Ukok dikubur bersama enam kuda yang dipercaya akan menjadi kendaraan spiritualnya pada kehidupan setelah mati.
Mumi juga dikubur bersama daging domba dan kuda, dipercaya akan menjadi makanan sang putri. Ada pula ornamen yang terbuat dari kayu, perunggu dan emas serta piring batu dimana diletakkan biji ketumbar yang sudah dibakar.
Pameran mumi mungkin menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat umum, tapi tidak bagi orang Pazyryk.
Orang Pazyryk, orang-orang yang berasal dari daerah tempat mumi putri ditemukan, percaya bahwa memperlihatkan mumi dengan memamerkan mumi justru akan melepaskan roh jahat. Mereka meminta mumi ditaruh di tempat penemuan.
Seorang penduduk, Akai Khan mengkomplain, "Orang mati tidak boleh diganggu, mereka tidak boleh dipertontonkan di depan publik, bahkan di bawa ke seluruh dunia."
Ia juga mengatakan, setelah mumi digali, terjadi banjir, gempa bumi dan hujan es yang belum pernah ada sebelumnya.
Namun pameran rencananya akan tetap dilanjutkan. Vladimir Lenin, ahli dari Institut Moskwa, telah menyiapkan sarkofagus kayu dan kaca telah untuk pamaren tersebut. Mumi putri Altai itu akan sebagian ditutupi dengan mantel berbulu.
Putri Ukok merupakan lambang penderitaan sekaligus kecantikan.
Tubuh putri itu penuh dengan tato. Saat pameran, akan diperlihatkan tato pada bagian jari tangan dan pundaknya. Ilmuwan menyebut, tato itu memiliki nilai seni yang tinggi. (Monika Novena)
Berita ini telah tayang di Kompas.com, Jumat (10 Juni 2016), dengan judul: Putri Ukok, Sosok Penderita Kanker Payudara Pertama di Dunia